Beberapa tahun terakhir, Formula 1 yang dikelola oleh Liberty Media telah mengalami perkembangan dengan penambahan sirkuit baru dalam kalender. Namun, hal ini memberikan tekanan besar bagi pembalap, staf tim, dan profesional F1 lainnya. Juara Max Verstappen bahkan mengungkapkan kelelahan dengan 24 balapan dalam satu musim, menyatakan bahwa itu terlalu berat untuk dilakukan dalam jangka waktu 10 tahun ke depan. Rekan setimnya, Carlos Sainz, dan Fernando Alonso juga menyoroti beban kerja berat yang harus ditanggung oleh mekanik dan karyawan tim.
Mohammed Ben Sulayem, Presiden FIA, memberikan tanggapannya terkait kritik ini dalam wawancara dengan Le Figaro. Dia berpendapat bahwa 20 balapan sudah cukup dan mengakui bahwa FIA tidak bertanggung jawab atas jadwal kompetisi. Meskipun demikian, Ben Sulayem tetap mengapresiasi upaya Liberty Media, namun tidak melupakan sirkuit-sirkuit bersejarah. Ia menegaskan pentingnya mempertahankan keseimbangan antara ekspansi ke pasar baru dan menghormati akar olahraga.
Sulayem juga menyuarakan harapannya untuk melihat Prancis dan Jerman kembali ke dalam kalender F1. Dengan demikian, ia menekankan pentingnya menghargai sejarah olahraga dan tidak melupakan tempat asal Formula 1. Penambahan sirkuit baru dianggap sebagai hal yang positif, tetapi Sulayem ingin memastikan bahwa warisan dan tradisi F1 tetap terjaga.