Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump membuat gebrakan baru dengan rencana untuk mengakhiri perang antara Rusia dan Ukraina yang telah berlangsung sejak 2022. Ia mengumumkan bahwa pertemuan damai akan dilakukan di Munich, Jerman, dan melibatkan tiga pejabat tinggi yakni Presiden Rusia Vladymyr Putin, Presiden Ukraina Volodimir Zelensky, dan Washington.
Sebelum pertemuan tersebut, Trump telah melakukan panggilan telepon dengan Putin yang berlangsung selama 90 menit. Hal ini menjadi interaksi langsung pertama antara kepala negara AS dan Rusia sejak eskalasi konflik Ukraina pada Februari 2022. Dmitry Peskov, juru bicara Kremlin, memastikan bahwa kedua pemimpin tersebut akan pertama kali bertemu di negara ketiga, dengan kemungkinan kunjungan kenegaraan resmi akan menyusul.
Namun, Presiden Ukraina Zelensk menyatakan bahwa Kyiv tidak berharap untuk ambil bagian dalam pembicaraan dengan pejabat Rusia di konferensi keamanan Munich seperti yang diumumkan oleh Trump. Zelensky juga menegaskan bahwa Ukraina harus terlebih dahulu berbicara dengan Amerika sebelum berdiskusi dengan Rusia. Hal ini menunjukkan bahwa posisi Ukraina tetap tidak berubah dalam upaya mencapai perdamaian yang nyata dan berkelanjutan.
Dengan demikian, upaya presiden Trump untuk mengakhiri perang antara Rusia dan Ukraina melalui pertemuan damai di Munich tampaknya merupakan langkah yang penuh tantangan, mengingat posisi yang beragam dari pihak-pihak yang terlibat dalam konflik tersebut. Namun, keputusan untuk melanjutkan dialog merupakan langkah positif dalam upaya mencapai perdamaian di wilayah tersebut.