PortalTribun.com adalah portal berita yang menyajikan informasi harian hingga bulanan dari berbagai bidang, termasuk politik, kriminal, otomotif, olahraga, teknologi, dan gaya hidup.

Peluang Rookie F1 2025: Analisis Terbaru

Sesi Latihan Bebas 1 Formula 1 musim ini akan diramaikan oleh para pembalap rookie yang harus turun sebanyak dua kali di mobil mereka. Bagi para debutan, FP1 seringkali dianggap sebagai sesi tambahan yang tidak begitu penting dalam grand prix F1. Sesi latihan tersebut juga biasanya tidak melibatkan uji coba yang intens karena lebih berfokus pada mengurangi risiko kerusakan mobil. Namun, penampilan impresif Andrea Kimi Antonelli di Monza tahun lalu membuktikan pentingnya sesi FP1 bagi para pembalap muda.

Para rookie seringkali diberikan tugas sederhana seperti melakukan aero rake, untuk memberikan mereka pengalaman di lintasan yang berbeda. Aturan rookie mendapat sambutan positif dari tim-tim F1, seperti yang terlihat dari peningkatan performa Franco Colapinto setelah turun di FP1. Hal ini memberikan kesempatan bagi pembalap muda untuk menunjukkan potensi mereka dan menarik perhatian bos tim.

Aturan rookie juga mempengaruhi pembagian waktu berbalap bagi para pembalap reguler. Beberapa tim harus rela menyerahkan mobilnya kepada rookie karena pembalap reguler mereka telah melebihi batas keikutsertaan sebagai rookie. Namun, ada juga beberapa pembalap reguler yang masih memenuhi syarat sebagai rookie, sehingga tidak semua tim harus turun dengan pembalap muda.

Tim-tim besar seperti Red Bull, Ferrari, Mercedes, dan McLaren memanfaatkan sesi FP1 untuk mengevaluasi potensi pembalap junior mereka. Meskipun ada beberapa kejelasan tentang tim lainnya, banyak pembalap muda yang memiliki peluang untuk terlibat dalam sesi latihan tersebut. Dari Arvid Lindblad di Red Bull hingga Felipe Drugovich di Aston Martin, para rookie memberikan warna baru dalam dunia balap mobil Formula 1.