Berita  

Konflik Gaza II: Israel Akhiri Gencatan Senjata

Situasi di jazirah Arab kembali memanas dengan ancaman perang Gaza jilid II oleh Israel. Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyatakan bahwa gencatan senjata dengan Hamas di Gaza akan berakhir, dan militer akan melanjutkan pertempuran jika sandera yang ditahan tidak dibebaskan. Ancaman tersebut mendapatkan dukungan penuh dari beberapa menteri utama Israel setelah pertemuan dengan Netanyahu.

Pernyataan tersebut muncul setelah Presiden AS Donald Trump memberikan ultimatum pertama kepada Hamas untuk membebaskan semua sandera paling lambat pada Sabtu. Hamas telah menuduh Israel melanggar kesepakatan gencatan senjata dengan tindakan membunuh warga Gaza dan menghalangi pengiriman bantuan. Meskipun sebagian besar sandera telah dibebaskan, masih ada 76 sandera yang ditawan di Gaza.

Jika sandera tidak dibebaskan, menteri sayap kanan Israel mengancam untuk melanjutkan perang dengan Gaza. Pasokan air, listrik, dan bantuan ke Gaza dapat diputus, dan warga Palestina di sana mungkin diusir. Netanyahu juga telah memerintahkan militer untuk mengumpulkan pasukan di sekitar Gaza untuk persiapan pertempuran.

Dalam konteks ini, peran Trump sebagai mediator juga disoroti, dengan Hamas menegaskan bahwa sandera Israel hanya akan dibebaskan jika kesepakatan gencatan senjata dihormati oleh kedua belah pihak. Munculnya ultimatum ini mengancam untuk memicu eskalasi konflik antara Hamas dan Israel, yang bisa memicu perang Gaza jilid II. Hal ini menunjukkan betapa rapuhnya situasi di kawasan tersebut dan perlunya penyelesaian damai yang mematuhi kesepakatan gencatan senjata.