Dalam beberapa tahun terakhir, batas lintasan menjadi perhatian penting bagi FIA dalam menjaga konsistensi dan menanggapi kontroversi yang muncul di putaran F1 tertentu. Sebelumnya, aturan batas lintasan hanya berlaku pada titik tertentu di sirkuit yang dianggap berpotensi memberikan keuntungan. Namun, untuk memastikan konsistensi, FIA mengadopsi kebijakan “tanpa toleransi” pada batas lintasan beberapa tahun lalu.
Kebijakan ini diimplementasikan untuk memastikan semua masing-masing pengendara dinilai secara adil dan untuk tujuan keselamatan. Namun, penindakan kebijakan ini menimbulkan masalah bagi steward yang bertugas di pos. Mereka mengawasi batas lintasan menggunakan berbagai metode seperti rekaman siaran, CCTV, GPS, dan marshal, tetapi penindakan tetap memerlukan waktu secara manual setelah adanya pelanggaran.
Pengenalan kembali strip kerikil di luar kerb dan garis biru di sebelah garis putih dianggap sebagai solusi untuk mengurangi pelanggaran. Hal ini membantu pembalap mengetahui batas lintasan secara jelas. Selain itu, FIA juga menggunakan teknologi visi komputer untuk memantau batas lintasan. Namun, meskipun teknologi ini membantu, masih terdapat batasan teknis yang perlu diperhatikan.
FIA sedang mengevaluasi solusi untuk masa depan, termasuk penggunaan kerikil padat dan area kerikil sementara untuk menjaga keselamatan dan keadilan dalam balapan. Dengan berbagai upaya ini, jumlah pelanggaran batas lintasan telah berhasil dikurangi secara signifikan untuk meningkatkan konsistensi dan keamanan dalam ajang balap F1.