Berita  

Penyebab Korban Tewas di Festival Keagamaan India

Festival keagamaan terbesar di India, Maha Kumbh Mela, menyebabkan kematian 40 orang akibat desakan massa yang terjadi. Peristiwa tragis ini terjadi di rumah sakit Moti Lal Nehru Medical College setelah para korban ditemukan saat berdesakan di acara tersebut pada Rabu (29/1/2025) waktu setempat. Seorang sumber kepolisian yang tidak disebutkan namanya mengatakan bahwa jumlah korban masih terus bertambah, dengan 40 jenazah yang sudah dibawa ke kamar mayat rumah sakit. Petugas polisi pun kesulitan dalam memberikan total resmi korban karena sibuk dalam mengelola kerumunan yang sangat besar. Dilaporkan bahwa korban meninggal akibat serangan jantung atau penyakit penyerta seperti diabetes.

Pasca tragedi ini, keluarga korban terlihat mengantri di rumah sakit untuk mengidentifikasi jenazah mereka. Di sisi lain, pejabat rumah sakit SRN Prayagraj mengungkapkan bahwa beberapa korban meninggal karena pingsan akibat tekanan dan desakan yang luar biasa. Penyelenggaraan festival ini, yang merupakan acara keagamaan Hindu terbesar di dunia, terganggu ketika sekelompok orang mencoba melompati barikade yang diberlakukan oleh aparat keamanan. Kejadian ini berakhir dengan korban jiwa dan banyak luka-luka.

Festival Kumbh Mela dikunjungi oleh jutaan umat Hindu yang percaya bahwa berendam di sungai Gangga, Yamuna, dan Saraswati akan membersihkan dosa dan membawa keselamatan. Pada tahun 2025, diperkirakan sekitar 400 juta orang hadir selama enam minggu festival, melebihi angka jamaah ibadah haji di Arab Saudi. Meskipun belum diumumkan secara resmi, hingga saat ini telah ada hampir 200 juta orang yang mengikuti festival, dengan lebih dari 50 juta orang yang melakukan ritual keagamaan pada hari Rabu.

Perdana Menteri India, Narendra Modi, menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban dan menegaskan bahwa pihak berwenang setempat sedang berupaya melakukan yang terbaik untuk membantu para korban. Festival ini juga bukan kali pertama mengalami desakan maut, dengan kasus serupa terjadi pada perayaan terakhir festival pada tahun 2013, menelan korban jiwa termasuk wanita.