Gencatan senjata antara Israel dan Hamas di Gaza memiliki potensi untuk dibatalkan menyusul penundaan suara kabinet Israel mengenai kesepakatan tersebut. Dua anggota kabinet menentang gencatan senjata, dengan Menteri Keamanan Nasional mengancam untuk keluar dari pemerintahan jika kesepakatan disetujui. Sementara itu, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menuding Hamas mengingkari bagian perjanjian perdamaian, menjelaskan bahwa serangan Israel terhadap Gaza telah meningkat dan menewaskan puluhan orang.
Hamas menanggapi serangan tersebut dengan menyatakan bahwa puluhan warga Gaza tewas dan ratusan lainnya terluka. Mereka juga menyatakan kekhawatiran terhadap keselamatan para sandera jika kesepakatan tidak tercapai. Namun, AS dan mediator Mesir yakin bahwa gencatan senjata akan terlaksana sesuai jadwal, meskipun adanya penundaan dari pihak Israel.
Warga Gaza sendiri sempat merayakan kesepakatan damai sebelum serangan udara menewaskan kerabat mereka, mengakhiri malam yang seharusnya bahagia dengan duka yang mendalam. Konflik di Gaza telah mengguncang banyak orang sejak dimulainya pada bulan Oktober, dengan ribuan korban tewas akibat serangan Israel. Meski mediasi terus dilakukan, keberhasilan gencatan senjata masih menjadi tanda tanya besar.