Berita  

“Hidrogen Hijau: Kunci Pasar Ekspor”

PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) sedang mengeksplorasi peluang untuk menjual hidrogen hijau ke Jepang, yang dihasilkan dari energi panas bumi. Direktur Operasional PGEO, Ahmad Yani, mengungkapkan bahwa mereka sedang mempertimbangkan untuk menjual hidrogen hijau kepada perusahaan Jepang, Tokyo Electric Power Company Holdings, Incorporated (TEPCO HD), dan lembaga riset dan pengembangan nasional Jepang (NEDO).

Kerjasama antara PGEO dan pihak Jepang tentang hidrogen hijau juga telah terjalin di Sulawesi Utara. Ahmad Yani menyatakan bahwa hidrogen tersebut dapat dikombinasikan dengan amonia untuk memudahkan proses transportasi. Saat ini, PGEO telah memulai proyek percontohan untuk mengembangkan hidrogen dari energi panas bumi hingga 100 kilogram per hari di Wilayah Kerja Panas Bumi (WKP) Ulubelu.

Menurut Ahmad Yani, pasar hidrogen di dunia diprediksi akan meningkat pada tahun 2030, sehingga pengembangan hidrogen dari panas bumi dianggap sebagai peluang yang menjanjikan. Hidrogen yang dihasilkan oleh PGEO dari panas bumi dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas (SPBG) dan kebutuhan kilang dalam proses produksi.

PGEO juga sedang mempertimbangkan untuk mengekspor hidrogen hijau ke luar negeri, seiring dengan kembangannya dalam teknologi hidrolisis. Dengan adanya upaya pengembangan ini, diharapkan PGEO dapat berkontribusi dalam memenuhi kebutuhan hidrogen secara global di masa depan.