Surplus neraca perdagangan Indonesia berhasil mencatatkan pencapaian selama 56 bulan berturut-turut, dengan surplus USD 2,24 Miliar pada Desember 2024, menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS). Kinerja ekspor dan impor Indonesia dinilai positif oleh Economist CNBC Indonesia Research, Maesaroh, karena mampu mempertahankan surplus perdagangan selama lebih dari 4 tahun. Namun, meningkatnya ketegangan geopolitik global diperkirakan akan berdampak pada harga komoditas andalan Indonesia seperti batu bara dan sawit. Untuk ulasan lebih lanjut mengenai kinerja ekspor-impor Indonesia, Bramudya Prabowo dan Economist CNBC Indonesia Research, Maesaroh, akan membahasnya dalam program Profit, CNBC Indonesia pada Rabu, 15 Januari 2025.
“56 Bulan Surplus Neraca Dagang Indonesia: Penemuan dan Wawasan Menjanjikan”

Read Also
Recommendation for You

Rencana Presiden Amerika Serikat untuk menaikkan tarif impor kendaraan tidak dianggap akan berdampak besar pada…

Pada Jumat (13/06/2025) pagi ini, Israel menutup ruang udara untuk penerbangan masuk dan keluar negeri…

Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN), Luhut Binsar Panjaitan, menyoroti program Makan Bergizi Gratis sebagai salah…

Pertemuan para menteri luar negeri Eropa di Roma menandai kesiapan negara-negara besar Eropa untuk mengambil…

Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menerima panggilan telepon dari Presiden Amerika Serikat, Donald Trump. Komunikasi…