Berita  

“Gempa 6,9 & Tsunami Jepang: Ancaman PLT Nuklir”

Jepang kembali mengalami gempa bumi dengan magnitudo 6,9 Senin malam waktu setempat, yang membuat beberapa pembangkit listrik tenaga nuklir (PLT Nuklir) ikut berguncang. PLTN Kawauchi dan Ikata mengalami goncangan dengan magnitudo 3, sementara PLTN Genkai di dekatnya dilaporkan mungkin juga terkena dampaknya. Kyushu Electric Power tengah memantau situasi ini tanpa ada kelainan yang dikonfirmasi di salah satu pembangkit tersebut. Gempa ini terjadi di Laut Hyuga-Nada di lepas pantai Pulau Kyushu pada kedalaman 18,6 mil, diiringi dengan peringatan tsunami. Tsunami setinggi satu meter dilaporkan melanda beberapa wilayah pesisir.

Pejabat badan meteorologi Jepang, Shigeki Aoki, memperingatkan akan potensi tanah longsor dan bahaya benda-benda yang jatuh di rumah. Respons cepat pemerintah Jepang terhadap gempa ini tercermin dalam pendirian kantor penghubung informasi di Pusat Manajemen Krisis di dalam Kantor Perdana Menteri untuk menilai situasi dan memantau kerusakan yang mungkin terjadi. Gempa ini merupakan peringatan atas rentang seismik Jepang yang berada di “Cincin Api”, yang sering kali mengalami gempa bumi.

Para ahli dari badan meteorologi Jepang menganalisis apakah gempa bumi Prefektur Miyazaki terkait dengan aktivitas seismik Palung Nankai. Palung Nankai adalah tempat Lempeng Laut Filipina bertemu dengan Lempeng Eurasia, yang seringkali melepaskan tekanan dalam bentuk gempa bumi kuat, disebut sebagai gempa bumi Palung Nankai. Kejadian ini memiliki potensi merusak besar dan melahirkan tsunami, seperti yang pernah terjadi pada tahun 1946 di lepas pantai Shikoku yang menewaskan lebih dari 1.300 orang.