International Crisis Group atau ICG merilis daftar 10 konflik potensial yang harus diwaspadai di tahun mendatang. Berbagai konflik tersebut bisa jadi perpanjangan dari konflik yang telah terjadi sebelumnya. Konflik yang diantisipasi akan terjadi di berbagai belahan dunia, termasuk kawasan Amerika, Timur Tengah, Asia Timur, dan lintas kawasan. Hal ini terkait dengan kekhawatiran terhadap semakin rusaknya norma perdamaian global yang dapat memperparah konflik yang terjadi. Misalnya, kemungkinan Israel mencaplok Tepi Barat dengan restu AS atau aksi sepihak dari Washington terhadap kartel Meksiko dapat mengancam norma perdamaian yang telah melemah.
Salah satu potensi konflik yang harus diwaspadai adalah di Suriah. Meskipun rezim diktator Bashar al-Assad telah jatuh, risiko konflik baru tetap mengintai negara tersebut, terutama setelah kekalahan tentara Suriah sebagian disebabkan oleh persiapan matang kekuatan Hayat Tahrir al-Sham (HTS). Di sisi lain, konflik di Sudan juga menjadi perhatian karena perang yang telah mengakibatkan jutaan warga Sudan mengungsi dan kelaparan.
Selain itu, konflik antara Ukraina dan Rusia juga menjadi sorotan, terutama setelah Presiden AS Donald Trump berjanji untuk menuntaskan perang di wilayah tersebut. Sementara konflik antara Israel dan Palestina terus memanas, khususnya setelah serangan Israel ke Gaza yang mengakibatkan banyak korban jiwa.
Selain itu, perang dagang antara AS dan China juga membawa dampak besar terhadap stabilitas global. Keputusan Trump untuk memberlakukan tarif tinggi pada barang-barang China bisa memicu ketegangan lebih lanjut antara kedua negara. Kemungkinan konfrontasi juga terjadi di Laut Cina Selatan, di mana klaim maritim Tiongkok bersinggungan dengan klaim negara lain dan dapat mengakibatkan konflik dengan Filipina.
Intinya, memantau 10 konflik potensial ini sangat penting untuk mengantisipasi perkembangan di bawah tahun 2025 yang diprediksi sebagai tahun penuh konflik dan krisis di berbagai belahan dunia. Semua pihak harus bersiap menghadapi situasi yang mungkin berdampak buruk terhadap perdamaian dan keamanan global.