Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati membocorkan strategi yang digunakan untuk mengeluarkan Indonesia dari kelompok “fragile five” atau lima negara dengan ekonomi rapuh. Istilah tersebut diberikan oleh Morgan Stanley untuk Turki, Indonesia, India, Brasil, dan Afrika Selatan pada tahun 2013. Strategi kunci yang digunakan pemerintah termasuk menjaga independensi Bank Indonesia sebagai bank sentral, memperkuat pengawasan di sektor keuangan, serta menjaga kesehatan fiskal dan rasio utang terhadap PDB tetap rendah. Sri Mulyani menekankan pentingnya pemulihan stabilitas makroekonomi dan kredibilitas kebijakan makroekonomi sebagai faktor utama. Indonesia menggunakan krisis sebagai momentum untuk mendorong reformasi yang lebih besar dan berinvestasi dalam infrastruktur serta sumber daya manusia. Dengan berbagai strategi yang diterapkan, Indonesia berhasil mengubah defisit transaksi berjalan menjadi surplus pada waktu-waktu tertentu, dengan target agar tetap dalam kisaran 0,5% hingga 1,3% dari PDB. Sri Mulyani juga menekankan pentingnya pengembangan kemitraan publik-swasta dalam pembangunan ekonomi.
“Sri Mulyani Tangkal Negara ‘Sakit-sakitan'”

Read Also
Recommendation for You

Taiwan telah memerintahkan evakuasi warga sebagai langkah antisipasi terhadap banjir dan tanah longsor akibat Super…

Setelah empat tahun militer merebut kekuasaan, rakyat Guinea akhirnya memberikan suara dalam referendum konstitusi baru…

Industri alat berat saat ini mengalami perkembangan pesat berkat dorongan teknologi yang semakin canggih. Manfaat…

Foto Internasional Potret Bandara-Bandara Eropa Lumpuh Berjemaah Terkena Serangan Siber 21 September 2025 08:30 Oleh…

Di China, muncul fenomena yang menarik perhatian, yaitu kaum muda pengangguran yang berpura-pura bekerja. Mereka…