Kelompok militan India yang berlindung di Myanmar dan terlibat dalam perang saudara di negara tersebut kini telah kembali ke India. Situasi di Myanmar terus memanas dan memunculkan kekacauan, sehingga para milisi yang sebelumnya mengungsi kini kembali ke Manipur, India. Eskalasi konflik tersebut tidak hanya berdampak pada peningkatan pertempuran, tetapi juga meningkatnya kejahatan terkait dengan pemerasan dan perdagangan narkoba ilegal untuk mendanai aktivitas peperangan.
Tidak hanya itu, pasukan keamanan India juga menghadapi tantangan yang sulit dengan adanya kelompok Meitei yang berperang di Myanmar. Sejumlah pemberontak Meitei telah dilaporkan bertempur di pihak junta yang berkuasa di Myanmar, sedangkan suku Kuki mendapat dukungan dari pemberontak Kachin dan negara bagian Wa di Myanmar. Situasi semakin rumit dengan kembalinya para militan ke Manipur, yang membuat pemerintah India harus mengerahkan tambahan 10.000 tentara di wilayah tersebut.
Permasalahan konflik antara suku Meitei dan Kuki di Manipur dipicu oleh perbedaan pemberian tunjangan pemerintah antara kedua suku tersebut. Konflik ini juga terkait dengan sejarah pemberontakan dalam beberapa dekade terakhir di wilayah tersebut. Meskipun sulit untuk menilai jumlah pasti militan yang telah kembali ke Manipur, tindakan keamanan telah dilakukan dengan menangkap sejumlah anggota kelompok pemberontak Meitei dan Kuki.
Kepala Angkatan Darat India, Jenderal Upendra Dwivedi, menegaskan bahwa garis pertempuran semakin mengeras di wilayah Manipur dan seluruh wilayah timur laut India. Tantangan keamanan yang dihadapi tidak hanya terkait dengan keberadaan para militan yang kembali, tetapi juga dengan dukungan dari kelompok pemberontak di Myanmar dan kompleksitas konflik etnis antara suku-suku di wilayah tersebut.