Politik dalam negeri Korea Selatan terus menjadi sorotan sejak Presiden Yoon Suk Yeol menerapkan darurat militer pekan lalu. Langkah tersebut menimbulkan penolakan dari Majelis Nasional Korsel, yang segera menentang perintah darurat militer setelah hanya 6 jam berlalu. Penolakan tersebut membawa dampak besar bagi Yoon sebagai Presiden Korsel, dengan parlemen berupaya untuk menggulingkannya.
Pada Sabtu lalu, Majelis Nasional melakukan pemungutan suara untuk menggulingkan Yoon, namun upaya tersebut gagal karena politisi dari Partai Kekuatan Rakyat (PPP), partai Yoon, memutuskan untuk meninggalkan ruang sidang. Hari ini, Sabtu 14 Desember 2024, Majelis Nasional akan melakukan pemungutan suara kembali untuk memakzulkan Yoon, membutuhkan 8 suara lagi dari PPP agar perintah penggulingan diterima.
Sejarah politik Korea Selatan juga mencatat beberapa kasus penggulingan atau kejadian tragis yang melibatkan presiden sebelumnya, seperti Park Geun Hye, Lee Myung Bak, Roo Moo Hyun, Chun Doo Hwan, Park Chung Hee, Yun Po Sun, dan Syngman Rhee. Setiap presiden memiliki cerita dan akhir yang berbeda-beda, dari pemakzulan, penjara, bunuh diri, hingga pemberontakan.
Sejarah panjang politik negara tersebut menjadi sorotan yang menarik, sekaligus menjadi peringatan bagi presiden yang sedang berkuasa. Masyarakat Korea Selatan berharap agar kestabilan politik dan keadilan dapat terus terjaga di tengah dinamika yang terus berkembang.
