Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) telah mengeluarkan peringatan tentang kemungkinan adanya “perang” baru dengan Rusia. Sekretaris Jenderal NATO, Mark Rutte, menegaskan pentingnya percepatan pengeluaran pertahanan untuk menghadapi ancaman dari Rusia yang semakin meningkat. Rutte menyatakan bahwa negara-negara Eropa perlu melakukan lebih banyak untuk mencegah terjadinya perang besar selanjutnya karena adanya ancaman dari Rusia.
Rutte juga mencatat bahwa Rusia sedang mempersiapkan konfrontasi jangka panjang dengan negara-negara di wilayah NATO, termasuk Ukraina. Ia menekankan pentingnya untuk meningkatkan produksi pertahanan serta pengeluaran pertahanan untuk menghadapi ancaman yang ada.
Selain itu, Rutte juga menyoroti peran Rusia, China, Korea Utara, dan Iran dalam melemahkan Amerika Utara dan Eropa. Ia menegaskan bahwa meskipun belum berada dalam kondisi perang, tetapi juga tidak dalam kondisi damai.
Perlu diingat bahwa seruan untuk peningkatan anggaran pertahanan ini juga terkait dengan kebijakan Presiden Rusia, Vladimir Putin, yang menegaskan bahwa dunia berada di ambang konflik global. Hal ini terjadi akibat meningkatnya ketegangan antara Moskow dan negara-negara Barat yang tergabung dalam aliansi NATO, terutama terkait perang di Ukraina.
Meningkatkan anggaran pertahanan di beberapa negara Eropa merupakan tantangan besar, mengingat masih ada beberapa negara yang belum mencapai target pengeluaran pertahanan sebesar 2% dari produk domestik bruto (PDB). Rutte menekankan bahwa peningkatan anggaran pertahanan saat ini akan menjadi investasi untuk mencegah perang di masa depan, mengingat kondisi dunia yang semakin tidak pasti.
