Produksi minyak di Indonesia terus mengalami penurunan dari tahun ke tahun, dengan hanya mencapai 600.000 barel per hari pada tahun 2024, dimana 65% di antaranya berasal dari PT Pertamina Persero. Menurut Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia, ExxonMobil menyumbang sebesar 25% dari produksi minyak tersebut, sementara sisanya berasal dari perusahaan lain. Situasi ini menuntut respons serius karena produksi minyak telah menurun secara signifikan dari 1,5 juta barel per hari pada tahun 1995. Saat ini, konsumsi minyak mencapai 1,6 juta barel per hari, menyebabkan negara harus melakukan impor untuk menutupi kekurangan tersebut. Kebutuhan konsumsi terbesar terdiri dari sektor transportasi sebesar 49% dan industri sebesar 30%. Bahlil menekankan pentingnya koordinasi dengan Kementerian Investasi untuk meningkatkan produksi minyak, agar program hilirisasi energi dapat terlaksana. Menyusul peningkatan produksi minyak, salah satu langkahnya adalah menyelesaikan rencana RDMP di Kalimantan Timur. Semua langkah ini diambil untuk mengurangi ketergantungan pada impor minyak yang terus meningkat.
“Potensi Pertamina: Produksi Minyak RI 600.000 BPH”

Read Also
Recommendation for You

Taiwan telah memerintahkan evakuasi warga sebagai langkah antisipasi terhadap banjir dan tanah longsor akibat Super…

Setelah empat tahun militer merebut kekuasaan, rakyat Guinea akhirnya memberikan suara dalam referendum konstitusi baru…

Industri alat berat saat ini mengalami perkembangan pesat berkat dorongan teknologi yang semakin canggih. Manfaat…

Foto Internasional Potret Bandara-Bandara Eropa Lumpuh Berjemaah Terkena Serangan Siber 21 September 2025 08:30 Oleh…

Di China, muncul fenomena yang menarik perhatian, yaitu kaum muda pengangguran yang berpura-pura bekerja. Mereka…