Perang dunia tiga (PD 3) kembali menjadi topik yang menarik perhatian publik setelah Ukraina dilaporkan menggunakan senjata Amerika Serikat (AS) untuk menyerang Rusia. Pasukan Ukraina menembakkan enam rudal Army Tactical Missile System (ATACMS) buatan Lockhead Martin ke lapangan terbang militer di Tanganrog, Rusia. Serangan tersebut memicu reaksi dari Kementerian Pertahanan Rusia yang bersumpah akan membalasnya. Dua rudal berhasil ditembak jatuh sementara empat lainnya digagalkan oleh tindakan ‘perang elektronik’. Serangan ini mengakibatkan kerusakan pada lapangan terbang dan sejumlah prajurit Rusia terluka akibat detiketam rudal yang jatuh.
Gambar-gambar yang beredar menunjukkan pendorong rudal ATACMS tergeletak di jalan di Taganrog, sementara di wilayah lain di Rusia, industri-industri menjadi sasaran serangan dengan sejumlah mobil terbakar. Sejak November, AS mengizinkan Ukraina untuk menggunakan rudal jarak jauh seperti ATACMS untuk menyerang target di Rusia. Kebijakan ini mengundang peringatan dari Presiden Rusia, Vladimir Putin, yang khawatir hal ini dapat memicu konflik lebih besar yang melibatkan NATO.
Dalam konteks penggunaan ATACMS, senjata ini dikembangkan selama periode perang dingin dan dapat menjangkau target hingga 300 kilometer. Kecepatan dan ketepatan rudal ini membuatnya sulit dideteksi dan dicegat oleh sistem pertahanan udara. Meski demikian, keputusan AS untuk mengizinkan Ukraina menggunakan senjata-senjata tersebut telah menyulut ketegangan baru di kawasan tersebut. Ancaman PD 3 kembali menjadi perbincangan hangat di tengah eskalasi ketegangan antara Rusia, Ukraina, dan negara-negara lain yang terlibat.