Rezim Bashar al-Assad roboh di Suriah pada Minggu. Dalam waktu tiga hari, pemberontak berhasil merebut Aleppo, kota terbesar kedua di Suriah, dan kemudian menyerang Damaskus, memaksa Assad untuk melarikan diri. Para warga menghancurkan patung-patung ayah Assad, yang sebelumnya menjabat sebagai presiden sebelum Bashar al-Assad memimpin selama 24 tahun. Kejatuhan rezim ini menandai akhir dari kekuasaan yang telah lama dipegang oleh keluarga Assad di Suriah. Tindakan keras dari pemberontak serta dukungan dari berbagai pihak telah mengakhiri rezim yang telah lama dilihat sebagai sumber konflik dan penderitaan bagi rakyat Suriah. Masyarakat lokal merayakan kejatuhan Assad dengan merobohkan patung-patung yang melambangkan kekuasaan keluarga Assad di negara tersebut, menunjukkan kepuasan mereka terhadap berakhirnya pemerintahan yang otoriter dan represif. Semua pihak di Suriah dan di seluruh dunia menantikan perubahan dan kebangkitan baru setelah kejatuhan rezim yang telah lama dikenal dengan tindakan represifnya.
“Penghancuran Patung Assad di Suriah: Potret Mengejutkan”
Read Also
Recommendation for You
Presiden terpilih Amerika Serikat, Donald Trump, akan dilantik dalam sebuah upacara di Washington DC. Acara…
Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) sedang membahas revisi Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2020 tentang Pertambangan Mineral…
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengungkapkan proyeksi kebutuhan gas, khususnya untuk…
Pemerintah Indonesia merencanakan untuk memberikan prioritas terhadap konsesi gas di dalam negeri untuk keperluan domestik,…