Kondisi di Suriah menjadi semakin memanas setelah kelompok pemberontak berhasil merebut kota Damaskus dan mengumumkan penggulingan pemerintahan Presiden Bashar Al-Assad. Kabar dari TV pemerintah Iran menyebutkan bahwa kedutaan besar Iran diserbu oleh kelompok bersenjata yang berbeda dari kelompok Hayat Tahrir Al-Sham (HTS). Media Arab dan Iran telah membagikan rekaman dari serbuan tersebut yang menyebabkan kerusakan di dalam gedung kedutaan.
Pada hari Sabtu, Iran mengumumkan akan mengevakuasi keluarga kedutaan namun membantah laporan bahwa personel militer juga akan ditarik keluar. Duta besar Iran untuk Suriah, Hossein Akbari, menyatakan bahwa kedutaan masih beroperasi dengan beberapa diplomat di dalamnya dan sedang melakukan pertemuan tingkat tinggi terkait situasi di Suriah.
Pemberontak Suriah menyatakan bahwa era kekuasaan Presiden Assad telah berakhir setelah mereka mengambil alih ibu kota Damaskus. Sementara itu, Presiden Assad dilaporkan menghilang secara misterius setelah naik pesawat dari bandara Damaskus. Para pemberontak mengumumkan permulaan era baru bagi Suriah dengan semangat damai dan keadilan yang ditetapkan.
Kabar ini membawa keadaan Suriah menjadi semakin tegang dan membuka babak baru dalam konflik yang terus berlangsung di wilayah tersebut. Selain itu, situasi di gedung kedutaan Iran juga menjadi perhatian internasional dalam menyikapi perkembangan terkini di Suriah.