Indonesia kini memiliki pabrik yang mampu memproduksi emas batangan seberat 50-70 ton per tahun setelah beroperasinya fasilitas Precious Metal Refinery (PMR) milik PT Freeport Indonesia di smelter Manyar, Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Gresik JIIPE, Jawa Timur. Direktur Utama MIND ID, Hendi Prio Santoso menyatakan bahwa sebelumnya Indonesia tidak bisa memanfaatkan mineral ikutan dalam konsentrat tembaga yang diekspor oleh PTFI, tetapi dengan adanya smelter tembaga dan fasilitas PMR, Indonesia kini dapat mengolah mineral tersebut. PT Freeport Indonesia (PTFI) telah mengumumkan rencana untuk memproduksi emas batangan dari proyek smelter di Gresik mulai minggu kedua bulan Desember. Selain emas, fasilitas ini juga akan memproduksi logam berharga lainnya seperti perak, platinum, palladium, serta mineral tambahan seperti selenium dan bismut. PMR ini menjadi bukti komitmen PTFI dalam meningkatkan nilai tambah dalam negeri dengan hasilnya antara lain penandatanganan jual beli emas batangan antara PTFI dan PT Aneka Tambang Tbk (Antam) yang diperkirakan akan menghemat devisa negara.
Pabrik Penghasil 70 Ton Emas: Siapa Pemiliknya?
Read Also
Recommendation for You
Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan membocorkan bahwa pemerintahan Presiden Prabowo Subianto akan…
Pemandangan sebelum dan sesudah kebakaran di kawasan Pacific Palisades di Los Angeles, California, terlihat sangat…
Indonesia dan Qatar sepakat untuk bekerjasama dalam pembangunan 1 juta rumah sebagai langkah strategis untuk…
Tahun 2025 diprediksi sebagai periode ketidakpastian dengan gejolak di luar negeri dan regulasi baru di…