BeritaBerkala: Portal Informasi Harian hingga Bulanan
Berita  

Hizbullah Memukul Mundur Tentara Israel di Perbatasan Lebanon dalam Pertempuran Panas

Hizbullah Memukul Mundur Tentara Israel di Perbatasan Lebanon dalam Pertempuran Panas

Grup Hizbullah dari Lebanon mengklaim berhasil menghalau pasukan Israel yang bergerak sepanjang perbatasan. Bentrokan ini terjadi di wilayah pegunungan perbatasan selatan Lebanon dengan Israel, di tengah perang di Gaza dan Timur Tengah yang sedang berkecamuk. Dilansir Reuters, Hizbullah menembakkan roket ke pasukan Israel dekat desa Labbouneh, bagian barat perbatasan dekat pesisir Mediterania, dan berhasil mengusir mereka.

Hizbullah telah meluncurkan roket ke Israel selama tahun terakhir untuk mendukung Hamas dalam konflik mereka di Gaza. Lebih jauh ke timur, Hizbullah juga menyerang tentara Israel di desa Maroun el-Ras dan meluncurkan serangan misil ke pasukan Israel yang bergerak ke desa perbatasan Mays al-Jabal dan Mouhaybib. Video yang diunggah di media sosial menunjukkan tentara Israel mengibarkan bendera negara mereka di Maroun el-Ras, hal ini pertama kalinya dalam beberapa dekade mereka melakukannya di wilayah Lebanon yang diduduki Israel dari 1982 hingga 2000.

Amin Sherri, seorang politisi Hizbullah, mengatakan bahwa pasukan Israel belum mencapai tujuan militer mereka dan bendera Israel yang dikibarkan hanya bertahan sebentar. Sementara sirene roket terus bersuara di seluruh Israel utara, termasuk di kota pelabuhan Haifa setelah serangan intensif dari Lebanon. Militer Israel melaporkan sekitar 40 proyektil diluncurkan dalam satu serangan ke Haifa, beberapa di antaranya berhasil dicegat.

Israel melakukan serangan udara ke sasaran jauh dari zona perbatasan. Kementerian Kesehatan Lebanon melaporkan bahwa empat orang tewas dan 10 luka-luka akibat serangan di kota Wardaniyeh, utara Sidon di sepanjang pantai. Meskipun konflik semakin intens, proposal gencatan senjata 21 hari antara Israel dan Hizbullah masih berlaku menurut pejabat tinggi PBB di Lebanon. Israel awalnya menolak gagasan tersebut, tetapi Koordinator Khusus PBB untuk Lebanon menyatakan bahwa itu masih relevan.

Pengeboman Israel di Lebanon telah menewaskan lebih dari 2.100 orang, sebagian besar dalam beberapa minggu terakhir, dan memaksa 1,2 juta orang mengungsi. Israel mengatakan bahwa serangan itu dilakukan untuk melawan Hizbullah agar warga Israel yang terdampak dapat kembali ke rumah mereka.