KABARDPR.COM – Dua pasang calon gubernur dan wakil gubernur telah mendaftar ke KPU Kalimantan Timur (Kaltim) untuk mengikuti Pilgub Kaltim pada Pilkada serentak 2024. Mereka adalah petahana Isran Noor-Hadi Mulyadi dan penantangnya, Rudy Mas’ud-Seno Aji.
Pertarungan Pilgub di Kaltim menjadi salah satu pilkada strategis di Indonesia pada 2024 ini. Pasalnya, wilayah provinsi tersebut akan menjadi pusat pemerintahan Indonesia setelah ibu kota negara resmi dipindahkan dari Jakarta di Jawa ke Ibukota Nusantara.
Panel Survei Indonesia (PSI) telah melakukan survei bursa calon gubernur dan wakil gubernur Pilkada Kaltim. Pengumpulan data lapangan dilakukan mulai 30 Agustus hingga 8 September 2024. Survei melibatkan 1.600 responden yang tersebar di seluruh kabupaten/kota di Kaltim secara proporsional.
“Metode yang digunakan adalah multi stage random sampling dengan margin of error sebesar 2,45% dan tingkat kepercayaan 95%,” kata Direktur Eksekutif PSI, Mahendra Zaini, dalam keterangannya pada Kamis (12/9/2024).
Hasil survei menunjukkan bahwa pasangan calon gubernur-wakil gubernur Kaltim, Rudi Mas’ud-Seno Aji, diprediksi akan unggul dari pasangan petahana, Isran Noor-Hadi Mulyadi, jika pemilihan dilaksanakan saat ini. Responden memberikan pilihan terbanyak kepada pasangan Rudi Mas’ud-Seno Aji sebesar 51,6%, sedangkan pasangan Isran Noor-Hadi Mulyadi hanya mendapatkan 30,1% dan 18,3% tidak memberikan pilihan.
Dalam survei popularitas, pasangan Isran Noor-Hadi Mulyadi meraih 78,8% sementara pasangan Rudi Mas’ud-Seno Aji mencapai 74,3%. Namun, pasangan Rudi Mas’ud-Seno Aji lebih disukai oleh responden dengan persentase 72,6% dibandingkan pasangan Isran Noor-Hadi Mulyadi dengan 63,7%.
Survei juga menunjukkan bahwa sebagian besar masyarakat Kaltim tidak puas dengan kinerja Isran Noor-Hadi Mulyadi sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Kaltim. Persepsi ini mempengaruhi tingkat keterpilihan pasangan tersebut pada Pilkada 2024.
Menurut pengamat dari Universitas Utara Malaysia, Enggal Pramukty, kepemimpinan Isran Noor-Hadi Mulyadi di Kaltim diwarnai dengan berbagai permasalahan pembangunan, seperti akses pendidikan dan layanan kesehatan yang belum optimal, serta rendahnya penempatan tenaga kerja sesuai kompetensi.
“Permasalahan ini menjadi perhatian utama masyarakat Kaltim dan berpotensi memengaruhi keterpilihan Isran Noor-Hadi Mulyadi pada Pilkada 2024,” ujar Enggal.