KABAR DPR – Calon Walikota Bogor Dedi Rachim sulit mendapatkan dukungan dari masyarakat dalam Pilkada 2024 ini, karena tidak memiliki prestasi atau warisan yang bisa dibanggakan selama menjadi wakil Bima Arya.
Hal ini disampaikan oleh pengamat politik dari Tan Malaka Institute, Muhammad Rezki, dalam keterangan tertulis kepada media di Bogor pada Kamis, 5 September 2024.
Tan Malaka Institute adalah pusat penelitian pemikiran dan perjuangan politik Pahlawan Nasional Tan Malaka.
Rezki menyatakan bahwa Dedi Rachim saat menjabat sebagai Wakil Walikota bersama Bima Arya, banyak pekerjaan yang belum selesai dan diakui oleh Bima Arya ketika masa jabatannya berakhir.
Pekerjaan yang belum selesai tersebut meliputi masalah penataan kota, transportasi, terminal, dan pasar di Kota Bogor. Beberapa janji kampanye juga belum terealisasi, seperti pembangunan lapangan olahraga setiap kecamatan yang dijanjikan namun hanya sebagian kecamatan yang sudah terbangun dengan biaya yang harus dibayar langsung ke Dinas.
Rezki menegaskan bahwa ketiadaan prestasi dari Dedi Rachim menimbulkan pertanyaan tentang visi dan komitmen beliau dalam membangun Kota Bogor ke depannya.
“Jangan sampai hanya karena ambisi berkuasa, masyarakat Bogor harus menanggung rugi,” ujar Rezki.
Apa tanggapan anda mengenai berita ini?