BeritaBerkala: Portal Informasi Harian hingga Bulanan
Berita  

Target setoran cukai tahun pertama Prabowo mencapai Rp244,1 triliun, meningkat 5,9%

Pemerintah menargetkan penerimaan dari sektor cukai akan mencapai Rp 244,1 triliun pada Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025. Target tersebut tumbuh 5,9% dari outlook penerimaan cukai 2024.

“Penerimaan cukai dalam RAPBN tahun anggaran 2025 diperkirakan sebesar Rp 244.198,4 miliar atau tumbuh 5,9%,” dikutip dari Buku II Nota Keuangan RAPBN 2024, Senin, (26/8/2024).

Pemerintah menyebut target tersebut dibuat dengan melihat perkembangan penerimaan cukai selama lima tahun terakhir dan kebijakan teknis yang akan dilakukan pada 2025. Adapun selama 5 tahun terakhir, penerimaan cukai relatif terus tumbuh. pada 2021, penerimaan cukai mampu tumbuh 10,9 persen seiring dengan tren konsumsi yang meningkat, penerapan kebijakan tarif Cukai Hasil Tembakau, limpahan pelunasan pemesanan pita cukai, serta upaya penindakan Barang Kena Cukai ilegal.

Kinerja penerimaan cukai tersebut dilanjutkan pada tahun 2022 yang mampu tumbuh 16,0%. Namun, penerimaan cukai sempat terkontraksi pada 2023 sebesar 2,2%. Hal ini disebabkan penurunan produksi hasil tembakau sigaret kretek mesin (SKM) Golongan I dan sigaret putih mesin (SPM) Golongan I.

“Pada tahun 2024, penerimaan cukai diperkirakan akan kembali tumbuh 3,9 persen seiring dengan upaya pengawasan dan penindakan BKC ilegal.”

Ke depannya, optimalisasi penerimaan cukai akan dilakukan melalui ekstensifikasi cukai dalam rangka mendukung implementasi Undang-Undang Harmonisasi Peraturan Perpajakan (HPP). Selain itu, kebijakan ekstensifikasi cukai akan diterapkan secara terbatas pada Minuman Berpemanis Dalam Kemasan (MBDK) untuk menjaga kesehatan masyarakat.