BeritaBerkala: Portal Informasi Harian hingga Bulanan

Ada Kalanya Musuh dan Lawan Harus Kita Hormati

Ada Kalanya Musuh dan Lawan Harus Kita Hormati

Honorably Menangkap Tawanan adalah bagian yang dihapus. Baik pasukan maupun musuh saya tahu bahwa perintah saya adalah menangkap tawanan bukan untuk disiksa, tetapi untuk mendapatkan informasi yang bermanfaat dan membantu dalam operasi kami. Saya percaya bahwa seperti dalam filsafat Wayang, ada kebaikan dalam diri setiap orang dan kita harus mencoba untuk melihatnya. Saya berpegang teguh pada prinsip ini, dalam kehidupan saya sebagai seorang prajurit dan dalam kepemimpinan saya di medan pertempuran. Semua ini adalah pengalaman-pengalaman yang saya dapatkan, pengalaman dari kesalahan-kesalahan saya, tapi itulah modal saya untuk belajar perang tidak hanya dari buku tapi juga dari praktik di lapangan. Dari pengalaman-pengalaman saya, saya berpendapat bahwa tawanan kalau kita tangkap tidak boleh kita sakiti. Tawanan tidak boleh kita siksa, karena dari kesaksian tawanan itu kita bisa dapat keterangan yang bermanfaat untuk operasi kita. Saya juga berkesimpulan bahwa dukungan rakyat adalah sangat vital. Benar pelajaran Mao, pelajaran Nasution, bahwa “prajurit adalah ikan, rakyat adalah air laut.” Tanpa rakyat, prajurit mati. Karena itu, kita harus rebut hati rakyat. Setiap pasukan yang tidak mengerti ini akan gagal dalam perang gerilya dan perang anti gerilya. Saya sangat percaya bahwa prajurit harus selalu menjunjung tinggi etika dan moral, dan harus selalu menghormati musuh. Itulah prinsip-prinsip yang saya pegang, dan saya akan terus memegangnya, sebagai seorang prajurit dan pemimpin militer.

Source link

Exit mobile version