Amerika Serikat (AS) telah melancarkan serangan tambahan terhadap pasukan Houthi Yaman sebagai langkah untuk melindungi pelayaran di Laut Merah. Serangan terakhir ini dilakukan dengan menggunakan rudal Tomahawk pada Sabtu pagi waktu setempat oleh kapal perusak berpeluru kendali Carney.
Serangan yang ditujukan kepada situs radar Houthi ini terjadi setelah AS dan Inggris melakukan puluhan serangan terhadap fasilitas yang didukung oleh Iran. Presiden Joe Biden sebelumnya telah memperingatkan bahwa serangan lebih lanjut dapat dilakukan jika Houthi tidak menghentikan aksinya terhadap kapal dagang dan militer di Laut Merah.
Meningkatnya kekhawatiran akan konflik regional telah mendorong pesawat tempur, kapal, dan kapal selam AS dan Inggris untuk meluncurkan rudal ke seluruh Yaman yang dikuasai Houthi. Sementara itu, saluran televisi gerakan Houthi, Al-Masirah melaporkan bahwa AS dan Inggris menargetkan ibu kota Yaman, Sanaa, dengan penggerebekan.
Kelompok Houthi sendiri merespons dengan menuduh AS sebagai pihak yang melakukan terorisme. Mereka juga berjanji untuk melanjutkan serangan terhadap kapal-kapal regional. Akibat serangan ini, harga minyak mentah Brent naik lebih dari US$2 pada Jumat di tengah kekhawatiran akan gangguan pasokan. Serangan ini juga berdampak pada berhentinya sembilan kapal tanker minyak atau mengalihkan perhatian dari Laut Merah.
Serangan ini terjadi setelah berbulan-bulan penggerebekan oleh pejuang Houthi, yang menaiki kapal yang mereka klaim milik Israel atau menuju Israel. Banyak dari kapal tersebut tidak diketahui hubungannya dengan Israel.
Sumber:
https://www.cnbcindonesia.com/news/20240115162525-4-313150/as-lancarkan-serangan-baru-terhadap-houthi-yaman