BeritaBerkala: Portal Informasi Harian hingga Bulanan
Berita  

Rusia Keluar dari Proyek Migas Natuna RI, Siapa yang Akan Menggantikannya?

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengatakan bahwa proses pencarian operator pengganti untuk perusahaan Rusia Zarubezhneft di Blok Tuna masih berlangsung. Beberapa perusahaan telah menunjukkan minat untuk menggantikan Zarubezhneft.

Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi, Tutuka Ariadji, mengungkapkan bahwa proses pembukaan data room di Blok Tuna masih berlangsung. Ia berharap proses pencarian mitra dapat selesai pada April 2024.

Sebelumnya, Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi berharap proses peralihan participating interest (PI) di Blok Tuna dapat selesai pada tahun ini.

Wakil Kepala SKK Migas, Nanang Abdul Manaf, mengungkapkan bahwa proses pencarian operator pengganti Zarubezhneft di Blok Tuna masih berlangsung. Ia berharap proses divestasi Zarubezhneft di Blok Tuna dapat segera selesai pada tahun ini.

Blok Tuna sendiri dioperasikan oleh perusahaan asal Inggris, Harbour Energy, melalui Premier Oil Tuna B.V. Sementara itu, Zarubezhneft adalah perusahaan migas milik pemerintah Rusia yang memegang hak partisipasi 50% di Blok Tuna melalui anak usahanya, ZN Asia Ltd.

Beberapa waktu lalu, Nanang mengungkapkan bahwa proyek pengembangan Blok Tuna terdampak sanksi Uni Eropa dan pemerintah Inggris karena perusahaan mitra mereka, Zarubezhneft, berasal dari Rusia. Oleh karena itu, Zarubezhneft memutuskan untuk mundur dari proyek tersebut.

Sumber Energi : CNBC Indonesia

Exit mobile version