Bank Dunia memperkirakan bahwa ekonomi Indonesia akan lebih lemah pada tahun 2024. Pertumbuhan ekonomi diperkirakan akan turun menjadi 4,9%, lebih rendah dari perkiraan sebelumnya yaitu 5% pada tahun 2023 dan realisasi sebesar 5,3% pada tahun 2022.
Beberapa faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi Indonesia antara lain situasi global di mana ekonomi dunia diperkirakan akan tumbuh melambat menjadi 2,4% dari 2,9% pada tahun 2023.
Bank Dunia juga mengungkapkan risiko-risiko yang akan dihadapi oleh Indonesia, seperti meningkatnya konflik di Timur Tengah, gangguan pasar komoditas, tekanan keuangan akibat utang yang meningkat, inflasi yang terus-menerus, aktivitas ekonomi China yang lebih lemah dari perkiraan, fragmentasi perdagangan, dan perubahan iklim.
Dalam dua tahun terakhir, Indonesia sangat terbantu dengan tingginya harga komoditas seperti batu bara, nikel, bauksit, besi, baja, tembaga, dan lainnya yang telah membawa manfaat terutama dalam hal ekspor.
Ramalan Bank Dunia ini juga lebih rendah dari asumsi pemerintah yang mematok pertumbuhan ekonomi sebesar 5,2% dalam Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) 2024.
Artikel Selanjutnya
Urus Kemiskinan Hingga Pandemi, Bank Dunia Siap Transformasi
(mij/mij)