Peltu Bayani adalah seorang prajurit Papua yang terkenal di Kopassus. Dia memiliki keberanian dan kemampuan luar biasa dalam menembak dan membaca jejak. Saat beroperasi di Papua, Bayani bahkan tidak menggunakan sepatu, hanya mengenakan celana pendek. Rekomendasi tentang Bayani datang dari Mayor Zacky Anwar, yang mengenalnya dari pengalamannya di operasi di Irian Barat. Bayani dikenal sebagai prajurit lapangan yang hebat, memiliki teknik dan kekuatan fisik yang luar biasa.
Salah satu kisah menarik tentang Bayani terjadi pada operasi pembebasan sandera Mapenduma. Di tengah hutan, operasi ini menghadapi banyak hambatan, terutama karena minimnya peralatan dan informasi intelijen yang terbatas. Saat memutuskan sasaran untuk operasi, Prabowo meminta pendapat Tim Intelijen, yang tidak dapat menentukan satu sasaran secara pasti. Namun, mereka meyakini para penyandera dan sandera berada dalam salah satu dari enam titik dalam 2-3 hari. Dihadapkan pada dua pilihan yang berbeda, Prabowo memutuskan untuk percaya pada Bayani, yang menepis informasi dari pakar teknologi asing dan memberikan penjelasan tentang keadaan di lapangan.
Akhirnya, operasi pembebasan sandera Mapenduma berhasil dilaksanakan, meskipun dengan jumlah korban yang tidak sedikit. Keberhasilan operasi ini telah meningkatkan wibawa TNI dan Republik Indonesia. Prabowo mengakui bahwa keberhasilan ini juga berkat keberanian dan ketegasan seorang bintara seperti Bayani. Kisah ini menunjukkan pentingnya pengalaman dan pengetahuan lapangan dalam keberhasilan operasi militer.
Kisah Bayani dan pengalamannya telah membentuk pandangan Prabowo tentang kepemimpinan militer dan pentingnya tentara yang unggul bagi kedaulatan suatu bangsa. Selain itu, kisah-kisah tokoh dan peristiwa lainnya juga memengaruhi gaya kepemimpinan Prabowo sebagai seorang prajurit.