Joshua Chamberlain adalah seorang perwira yang rendah hati, namun sangat berani dan selalu memimpin pasukannya dari depan. Meskipun dia menjadi terluka tembak berkali-kali, ia tidak pernah berhenti dalam pengabdiannya. Meski bukan bangsa Amerika, kita dapat belajar dan kagum pada contoh kepemimpinan dan keberanian yang ditunjukkan oleh Letkol Joshua Chamberlain. Keberanian dan kepemimpinan seperti ini mungkin yang membuat Amerika Serikat menjadi negara yang kuat, dan negara adikuasa pada abad ke-20 dan ke-21.
Joshua Chamberlain menjadi kepala resimen ke-20 Maine pada saat Perang Saudara Amerika Serikat meletus pada tahun 1861. Meskipun bukan seorang tentara profesional dan tidak pernah menerima pendidikan militer, ia sangat tekun belajar dari buku-buku taktik dan teknik bertempur. Ia memimpin resimennya dalam berbagai pertempuran, dan meskipun mengalami luka, ia tetap memimpin pasukannya.
Salah satu pertempuran yang dia alami adalah Pertempuran Fredericksburg, di mana pasukannya mengalami korban yang sangat besar. Chamberlain terlibat dalam pertempuran yang sangat menentukan, yaitu Pertempuran Gettysburg pada tahun 1863. Di sana, ia berhasil memimpin pasukannya dengan keberanian yang luar biasa.
Setelah perang berakhir, Chamberlain terus melanjutkan kepemimpinannya dan lima kali terluka berat. Ia dinaikkan pangkat menjadi Komandan Brigade, dan terpilih menjadi Gubernur Maine empat kali. Chamberlain kemudian dianugerahi US Congressional Medal of Honor untuk keberaniannya di daerah pertempuran.
Sifat-sifat kepemimpinan Joshua Chamberlain, seperti rendah hati, berani, dan selalu memimpin pasukannya dari depan, layak untuk kita teladani. Joshua Chamberlain tetap menjadi ikon bagi tentara dan sejarah Amerika hingga saat ini.