BeritaBerkala: Portal Informasi Harian hingga Bulanan
Berita  

Caleg Berani Jual Ginjal untuk Dana Kampanye

Caleg Berani Jual Ginjal untuk Dana Kampanye

Seorang calon legislator (caleg) asal Bondowoso menjadi viral setelah mengaku siap menjual ginjal demi mendapatkan uang dalam jumlah besar untuk kebutuhan kampanye. Efrin Dewi Sudarto, caleg Partai Amanat Nasional (PAN), membagikan aksinya di platform media sosial dan bahkan membuat surat bermaterai untuk membuktikan bahwa ia serius. Tindakan menjual ginjal ini membuat Efrin menjadi perbincangan di berbagai platform.

Salah satu akun yang mengutip ucapan Efrin adalah akun Instagram @nenktainment. Efrin menegaskan bahwa keputusannya ini sebagai bukti bahwa dia serius mengabdi kepada masyarakat, terutama karena keterbatasan biaya yang seringkali menjadi kendala dalam kontestasi politik. Dilansir dari berbagai sumber, Efrin adalah warga Desa Bataan, Kecamatan Tenggarang, Kabupaten Bondowoso.

Pria berusia 47 tahun ini mengakui bahwa ia menjual ginjal karena tidak memiliki dana yang cukup besar untuk mengikuti proses politik dan kampanye. Meskipun dianggap ekstrem, Efrin berpendapat bahwa tindakannya tersebut adalah manifestasi dari tekadnya untuk mengabdi kepada masyarakat. Dengan kesadaran bahwa biaya kampanye dan partisipasi politik sangat mahal, ia menganggap menjual ginjal adalah cara dia melayani masyarakat. Efrin juga menyebut bahwa anggaran untuk pembuatan banner dan baliho kampanyenya berasal dari sisa tabungan pribadinya.

Dalam artikel tersebut juga dijelaskan mengenai efek kehilangan ginjal. Meskipun Efrin ingin menjual ginjalnya, ia harus menyadari bahwa kehilangan satu ginjal tidak berarti ia bisa hidup seperti ketika memiliki kedua ginjal. Seseorang yang hanya memiliki satu ginjal memang dapat menjalani kehidupan sehari-hari dengan normal seperti mereka yang memiliki kedua ginjal. Namun, orang dengan satu ginjal lebih rentan terhadap risiko penyakit ginjal yang mungkin timbul sepanjang hidupnya. Dalam situasi di mana seseorang memiliki ginjal tunggal kemungkinan besar terjadi penurunan fungsi ginjal di masa depan.