Prabowo Subianto menyatakan bahwa ia bergiat dalam politik karena meyakini bahwa politik adalah sarana untuk menciptakan perubahan yang signifikan dalam kehidupan masyarakat. Bagi Prabowo, politik merupakan upaya untuk memperbaiki kehidupan rakyat. Meskipun Indonesia dihadapkan pada berbagai kesulitan, Prabowo melihat bahwa masih terdapat harapan karena kekayaan alam Indonesia yang luar biasa, populasi muda yang produktif, serta letak geografis Indonesia yang strategis.
Prabowo juga menyatakan bahwa Indonesia memiliki cadangan sumber daya alam yang amat besar, seperti air dan mineral. Menurutnya, pengelolaan sumber daya air perlu ditingkatkan karena dapat digunakan untuk keperluan pertanian, peternakan, perikanan, dan pembangkit listrik. Selain itu, Prabowo juga menyoroti potensi pembangkit listrik dari air dan sumber energi terbarukan yang mencapai 437 Giga Watt (GW), yang jauh lebih besar dari total pembangkit listrik saat ini.
Ia juga menekankan pentingnya pengelolaan cadangan mineral Indonesia, seperti timah, bauksit, tembaga, dan nikel, yang merupakan yang terbesar di dunia. Prabowo mencontohkan kebijakan larangan ekspor nikel mentah atau bahan baku yang diterapkan Presiden Jokowi sejak tahun 2020, yang telah meningkatkan pendapatan negara dari sektor nikel secara signifikan.
Prabowo mengakui bahwa pemerintah perlu melakukan manajemen potensi sumber daya alam dengan tepat guna mewujudkan cita-cita para pendiri bangsa Indonesia, yaitu Indonesia yang kuat, maju, dan makmur. Ia juga menyebutkan bahwa setiap pertumbuhan ekonomi 1% membutuhkan tambahan listrik 1,1%, dan bahwa potensi sumber daya listrik dari energi terbarukan sebenarnya cukup untuk mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia hingga 5x dari angka sekarang.
Sumber: Buku 1 Kepemimpinan Militer: Catatan dari Pengalaman Letnan Jenderal TNI (Purn) Prabowo Subianto
