KABAR DPR – menjelang dua pertemuan penting yaitu Parliamentary Union of the OIC Members States (PUIC) atau Persatuan Parlemen Negara-Negara Anggota OKI dan Asian Parliamentary Assembly (APA) yang akan diadakan pada tanggal 10 Januari 2024 mendatang, Duta Besar Republik Islam Iran untuk Indonesia, Mohammad Boroujerdi mengundang parlemen Indonesia untuk menghadiri kedua konferensi tersebut.
Hal ini disampaikan oleh Ketua Badan Kerjasama Antara Parlemen (BKSAP) DPR RI Fadli Zon setelah menerima kunjungan delegasi Dubes Iran Mohammad Boroujerdi di Ruang Delegasi DPR RI, Jakarta, Kamis (4/1/2024). Fadli menyatakan bahwa dalam konferensi tersebut, akan dibahas mengenai Palestina.
“Pada tanggal 10 Januari ini akan ada dua konferensi yang penting terutama oleh dua organisasi, yang pertama adalah PUIC atau Organisasi Parlemen Negara-Negara OKI yang mengundang Ketua DPR RI sebenarnya dalam rangka membicarakan tentang Palestina. Yang kedua adalah Asian Parliamentary Assembly (APA) atau Parlemen Negara-Negara Asia akan menyelenggarakan satu pertemuan penting terkait dengan komite Palestina,” ujar Fadli.
Fadli juga menyampaikan bahwa pada sidang Asian Parliamentary Assembly (APA) yang diselenggarakan pada 26-29 November 2023 di Turki, Indonesia menginisiasi terbentuknya komisi khusus terkait Palestina yang berfokus melakukan upaya diplomasi parlemen untuk mendorong perdamaian, menghentikan perang, sekaligus investigasi atas tindakan kejahatan perang Israel, serta mendorong kemerdekaan Palestina.
Politisi Fraksi Partai Gerindra ini menegaskan bahwa pihaknya sejak awal sangat berkomitmen untuk terus terlibat aktif dalam menghentikan perang di Gaza melalui forum-forum internasional. Langkah selanjutnya, Fadli yang juga Anggota Komisi I DPR RI tersebut mengusulkan adanya laporan kejahatan perang Israel ke Mahkamah Internasional (International Court Of Justice/ICJ).
“Saya kira mata dunia mulai terbuka, di seluruh dunia terjadi demonstrasi dan protes di mana-mana terkait pembantaian atau genosida yang dilakukan oleh Israel. Ini adalah satu jelas kejahatan kemanusiaan dan genosida dan negara seperti Afrika Selatan sudah secara resmi mengajukan kejahatan perang ini ke Mahkamah Internasional (ICJ) dan diikuti oleh beberapa negara lain. Kita berharap Indonesia juga mendukung langkah dari Afrika Selatan ini,” pungkas Fadli.