PT Pertamina Patra Niaga, Subholding Commmercial & Trading Pertamina, berencana untuk mengembangkan produk campuran antara bioetanol menjadi 10% khususnya yang berasal dari tetes tebu (molase) dengan Bahan Bakar Minyak (BBM) pada tahun 2026.
Direktur Bioenergi EBTKE ESDM, Edi Wibowo, mengatakan pengembangan Bioetanol sebagai upaya memperluas pengembangan substitusi BBM lewat bahan bakar nabati yang sudah sukses dengan biodiesel.
Nantinya bioetanol akan dijadikan BBM non-Public Service Obligation (PSO) atau non-subsidi yang dilaksanakan secara bertahap dengan mempertimbangkan kesiapan produksi dan distribusi.
Untuk informasi lebih lanjut tentang arah pengembangan Bioetanol RI, simak dialog Bramudya Prabowo dengan Direktur Bioenergi Ditjen Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi Kementerian ESDM, Edi Wibowo dalam Squawk Box, CNBC Indonesia (Rabu, 20/12/2023).