Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengungkapkan bahwa ada minat dari perusahaan asing untuk mengelola potensi ‘harta karun super langka’ berupa lithium di Indonesia. Koordinator Mineral Pusat Sumber Daya Mineral Batu Bara dan Panas Bumi Badan Geologi Kementerian ESDM, Moehammad Awaluddin menuturkan bahwa bahan tambang langka tersebut berada di Bledug Kuwu, Grobogan Jawa Tengah, yang memiliki fenomena semburan lumpur yang mirip dengan Lapindo. Meski begitu, dia tidak memberikan informasi rinci mengenai nama perusahaan yang tertarik tersebut.
“Apa (perusahaan yang tertarik di Bledug Kuwu),” ungkapnya di Jakarta pada Kamis (7/12/2023).
Awaluddin menyebutkan bahwa kandungan mineral lithium yang terdapat di Bledug Kuwu dianggap lebih menarik daripada di Lumpur Lapindo. Karenanya, pihaknya akan lebih memprioritaskan pencarian harta karun mineral langka di Bledug Kuwu terlebih dahulu.
“Dari kajian Bledug Kuwu sejak 2020, terhenti karena Covid, kami melanjutkannya tahun ini 2023 dan menghasilkan beberapa hasil yang menggembirakan,” ujarnya.
Selain itu, mineral lithium saat ini cukup penting untuk kemajuan industri baterai kendaraan listrik. Ia memproyeksikan bahwa permintaan lithium akan naik 42 kali lipat dari kebutuhan seiring dengan meningkatnya penggunaan kendaraan listrik berbasis baterai.
“Kalau dulu mungkin barangnya ada tapi harganya kan komoditas naik hari ini, kita lihat berapa potensi yang ada hari ini termasuk di Kalimantan, di Babel, di Sumatera, termasuk di Bledug Kuwu. Mungkin dulu gak dilihat tapi hari ini semua pakai baterai listrik segala macam mobil pakai,” katanya.