BeritaBerkala: Portal Informasi Harian hingga Bulanan
Berita  

Surat Terima Kasih dari Sandera Israel kepada Hamas menjadi Viral

Surat Terima Kasih dari Sandera Israel kepada Hamas menjadi Viral

Sebuah surat viral terkait ucapan terima kasih sandera Israel kepada Hamas. Mengutip media Turki TRT, Danielle Aloni menulis surat emosional yang mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada kelompok Hamas atas perhatian yang mereka berikan kepada putrinya Emilia. Ia dan sang anak sebelumnya ditawan 49 hari oleh Hamas di Gaza yang terkepung dan dibebaskan 24 November.

“Saya berterima kasih dari lubuk hati saya yang terdalam atas rasa kemanusiaan luar biasa yang Anda tunjukkan terhadap putri saya, Emilia,” katanya dikutip Rabu (28/11/2023).

Surat itu ditulis dalam bahasa Ibrani lalu diterjemahkan dalam bahasa Arab. Ada pula kalimat yang menyebut, Emilia “merasa seperti seorang ratu”.

“Dia (Emilia) mengakui bahwa Anda semua adalah temannya, bukan hanya teman, tapi benar-benar dicintai dan baik,” bunyi surat tersebut lagi.

“Terima kasih atas waktu yang Anda habiskan sebagai perawat,” ujarnya.

“Anak-anak seharusnya tidak disandera, namun terima kasih kepada Anda dan orang-orang baik lainnya yang kami temui selama ini, putri saya merasa seperti seorang ratu di Gaza.”

Dalam surat ia juga menyinggung situasi yang sulit di Gaza. Di mana dirinya berharap kedua belah pihak, baik Israel maupun Palestina bisa menjadi teman baik.

“Saya akan mengingat perilaku baik Anda yang ditunjukkan meskipun dalam situasi sulit yang Anda hadapi dan kerugian besar yang Anda derita di sini di Gaza,” tulisnya.

“Saya berharap di dunia ini kita benar-benar bisa menjadi teman baik,” katanya lagi.

“Saya berharap Anda semua sehat dan sejahtera… kesehatan dan cinta untuk Anda dan anak-anak keluarga Anda.”

Belum diketahui jelas kebenaran surat itu. Namun media AS New York Post menyebutnya “propaganda”.

Seorang sumber yang mengaku sepupu Aloni, Liam Adam, menjadi sumber. “Hamas baru saja menerbitkan lebih banyak propaganda tentang keluarga saya,” tulisnya di media sosial.

Sebelumnya Hamas menyerang Israel 7 Oktober lalu. Ini kemudian dibalas Israel dengan perang ke Gaza.

Sejauh ini 15.000 warga sipil Gaza tewas, kebanyakan anak-anak dan wanita. Diketahui 1.400 warga Israel tewas, rata-rata dalam kejadian 7 Oktober.

Saat ini kedua belah pihak tengah melakukan gencatan senjata sementara, yang awalnya empat hari, dan kemudian ditambah 48 jam lagi, pada Senin waktu setempat. Imbalannya baik Hamas harus membebaskan sandera Israel dan Tel Aviv harus melepas tahanan wanita dan anak Palestina.

Mengutip The Guardian, selama empat hari pertama, total 50 sandera dan 150 tahanan Palestina sudah ditukar. Sebelum Senin, sebanyak 39 sandera telah ditukar dengan 117 tahanan, di mana 19 orang adalah warga Thailand.