BeritaBerkala: Portal Informasi Harian hingga Bulanan
Berita  

Jokowi Ingatkan Negara Maju akan Janji US$ 100 M untuk Transisi Energi

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar membuka Paviliun Indonesia dalam Konferensi Perubahan Iklim Perserikatan Bangsa-Bangsa 2023 (COP28) di Expo City, Dubai, Uni Emirat Arab, Kamis (30/11/2023) pukul 11.00 waktu UEA. Dalam pidato kuncinya, Siti Nurbaya menekankan pentingnya sektor energi dan memprioritaskannya dalam agenda COP28 untuk didiskusikan di Paviliun Indonesia.

Indonesia pada masa Presidensi G20 November 2022, bersama dengan International Partner Group (IPG), telah menginisiasi perjanjian internasional (tidak mengikat) tentang Kemitraan Transisi Energi yang Adil. IPG dipimpin oleh AS dan Jepang, dengan anggota Kanada, Denmark, UE, Perancis, Italia, Norwegia, dan Inggris.

Menurut Siti Nurbaya, implementasi JETP memproyeksikan sekitar US$ 20 miliar kemitraan publik-swasta dengan pendanaan investasi campuran khususnya untuk mempercepat dekarbonisasi sektor ketenagalistrikan dengan mencapai puncak emisi di sektor ketenagalistrikan pada tahun 2030, mempercepat pencapaian emisi maksimum 290 Mton CO2 pada tahun 2030, mencapai emisi nol bersih pada sektor ketenagalistrikan pada tahun 2050 dan mempercepat energi terbarukan setidaknya 34% dari total sumber daya energi pada tahun 2030.

Siti Nurbaya juga menyatakan bahwa mobilisasi keuangan kini sedang berlangsung selama tiga sampai lima tahun dengan memperkenalkan Indonesia Country Platform sebagai mekanisme keuangan untuk pensiun dini pembangkit listrik tenaga batubara atau PLTU dan untuk investasi baru pada energi terbarukan.

Selain itu, Siti juga mengungkapkan bahwa Presiden Joko Widodo secara konsisten menekankan pentingnya mewujudkan janji US$ 100 miliar yang dibuat oleh negara-negara maju kepada negara-negara berkembang, yang masih belum pasti hingga COP28. Pemenuhan janji ini sangatlah penting, terutama untuk transisi energi dan aksi iklim besar lainnya.

Exit mobile version