Ketua Umum Asosiasi Produsen Serat & Benang Filamen Indonesia (APSyFI), Redma Gita Wirawasta mengatakan libur panjang akhir tahun 2023 menjadi tantangan lain bagi industri tekstil. Adanya libur dapat menghambat sistem logistik serta menambah beban biaya lembur pekerja bagi bisnis tekstil. Redma berharap ke depan aturan libur cuti bersama ini bisa disesuaikan dengan sektoral mengingat efeknya tidak sama. Sementara di sisi lain, libur panjang disebut Ketua Apindo Bidang Pariwisata & Ekonomi Kreatif, Maulana Yusran menjadi salah satu booster bagi bisnis pariwisata. Meski demikian pemulihannya tidak merata karena mayoritas masih dirasakan oleh daerah tujuan wisata dan pemerintah. Seperti apa dampak libur panjang akhir tahun 2023 ke bisnis wisata hingga tekstil? Bagaimana juga kesiapan pengusaha menghadapi aturan libur dan cuti Bersama 2024?
Apakah Semua Pengusaha Akan Untung dari Libur dan Cuti Bersama 27 Hari Tahun 2024?
Recommendation for You
Menurut pernyataan dari militer Israel, serangan ini dilakukan sebagai respons atas serangan rudal balistik dari…
TANGERANG- Para senior PDIP dan aktivis Pro-Mega di Provinsi Banten berkumpul sejak pagi hingga pukul…
Menteri Luar Negeri RI Sugiono bertemu dengan Presiden Palestina Mahmoud Abbas di sela-sela KTT BRICS…
Jakarta, CNBC Indonesia – Prabowo telah resmi melantik para pembantunya. Namun jika dibandingkan dengan Pemerintahan…