Ganjar Pranowo, calon presiden yang diusung Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), mengungkapkan program andalannya untuk mengatasi kemiskinan, terutama di pedesaan. Menurutnya, Indonesia memiliki dua masalah, pertama infrastruktur dan industri. Di sektor infrastruktur, Ganjar mengatakan Presiden Joko Widodo sudah melakukan pengembangannya selama 10 tahun ini. “Tapi ada protes kenapa bandara sepi? maka ini utilisasinya harus kita lakukan. Ini bagaimana pemerintah pusat bisa mengorkestrasi dengan orang daerah,” ujar Ganjar, dalam Sarasehan 100 Ekonom, dikutip Kamis (9/11/2023).
Ganjar pun mengemukakan program 1 sarjana, 1 keluarga. Dengan program ini, dia berharap rantai kemiskinan dapat diputus. Pada akhir, SDM pedesaan bisa mengembangkan desanya, sehingga industri dan infrastruktur desa ikut berkembang. Ganjar menambahkan akses yang diberikan diharap dapat jadi inisiatif untuk membangun desa bersama. “Jadi nilai tambah infrastruktur yang ada dan kota tidak makin berat dengan migrasi, dan desanya bisa tumbuh, dan jangan dijadikan kota, biarkan kearifannya muncul,” paparnya.
Istilahnya, kata Ganjar, ‘negoro moro toto, desa moro coro’. Artinya, desa itu tidak harus ditata, sehingga konsep governancenya itu terpisah. Jangan sampai birokrasi di desa itu menjadi rumit. Sebagai catatan program ‘1 sarjana, 1 keluarga’ ini masuk di dalam dokumen visi-misi Ganjar. “Satu keluarga miskin, satu sarjana. Memastikan setiap keluarga miskin menyekolahkan minimal satu orang anaknya hingga sarjana untuk memutus rantai kemiskinan,” tulis dokumen tersebut.