Sepak terjang Israel selama sebulan terakhir ini yang membombardir jalur Gaza di Palestina telah menimbulkan keprihatinan bagi seluruh komponen Bangsa Indonesia, tak terkecuali Lembaga Parlemen DPD RI. Sebagai upaya untuk ikut mendorong penghentian kekerasan oleh Israel, Ketua Komite I DPD RI Fachrul Razi berinisiatif membahas permasalahan ini lebih lanjut dengan mengundang Menteri Luar Negeri yang diwakili Dirjen Asia Pasifik dan Afrika serta Dirjen Hukum dan Perjanjian Internasional untuk melakukan rapat kerja dengan Komite I DPD RI yang dipimpinnya.
Senator Fachrul Razi dan semua senator yang hadir dalam rapat ini mempertanyakan upaya nyata Indonesia sejauh ini apakah hanya berhenti pada pernyataan mengutuk dan memberikan bantuan kemanusiaan atau akan dilanjutkan dengan langkah langkah diplomasi lebih jauh. Sementara sikap Indonesia sendiri sampai saat ini masih konsisten pada amanat konstitusi untuk menciptakan perdamaian Dunia, menentang berbagai bentuk penjajahan dan mendukung kemerdekaan Penuh Palestina. Oleh karena itu, dalam perang Palestina-Isreal ini Pemerintah terus mengkampanyekan penghentian kekerasan di Palestina dan disaat bersamaan terus memberikan bantuan kemanusian ke Palestina.
Hal tersebut disampaikan Dirjen Asia Pafisik dan Afrika Kemenlu RI dan Dirjen Hukum dan Perjanjian Internasional Kemenlu RI dalam Rapat Kerja dengan Komite I DPD RI yang bertempat di Gedung B Komplek MPR/DPR/DPD RI, Senayan, Selasa (07/11). Rapat dipimpin oleh Senator Razi (Ketua) dan Senator Sylvi (Wakil Ketua) serta sejumlah anggota Komita I antara lain: Senator M Nuh (Sumut); Evi Apita (NTB); Misharti (Riau): Darmansyah Husein (Babel): Asep Hidayat (Jabar); Husain Alting Sjah (Malut); dan Jialyka (Sumsel).
Selanjutnya, menurut Abdul Kadir Jaelani Dirjen Asia Pasifik dan Afrika Kemenlu RI, strategi Indonesia terhadap konflik Israel-Palestina ini pada dasarnya terbagi menjadi short term dan long term. Untuk short term (jangka pendek), Indonesia secara konsisten menyuarakan penghentian kekerasan dan memberikan bantuan kemanusiaan bagi Palestina. Sedangkan untuk long term (jangka panjang), apabila konflik sudah reda, Indonesia akan melakukan kerjasama secara lebih luas dengan Palestina untuk membantu negara tersebut.
Perang antara Palestina-Israel terjadi sejak tanggal 7 Oktober 2023 dan sampai tanggal 1 November telah memakan korban lebih dari 8.900 jiwa warga Palestina tewas dimana Sebanyak 3.195 diantaranya adalah anak-anak. Upaya perdamaian untuk menyelesaikan konflik sebenarnya juga telah dilakukan berbagai pihak, salah satunya Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang sampai saat ini belum benar-benar mampu menciptakan perdamaian di konflik Palestina-Israel. Sejak 1917 hingga 2023, konflik Israel-Palestina sudah berlangsung selama lebih dari 100 tahun dan PBB sudah berupaya mendamaikan Israel dan Palestina sejak 1947 akan tetapi masih belum berhasil.
Senator Fachrul Razi dan seluruh Senator yang hadir menekankan kepada peserta Rapat bahwa Komite I DPD RI mendukung berbagai upaya untuk mewujudkan kemerdekaan Penuh Palestina. Komite I DPD RI mendukung sepenuhnya upaya Kemenlu RI dalam perjuangan Internasional khususnya dalam memperkuat upaya diplomasi agar Palestina makin diakui sebagai negara yang Merdeka dan berdaulat serta secara konsisten memberikan bantuan kemanusiaan untuk Palestina. Dan Sebagai upaya serius dari Komite I DPD RI terhadap kemerdekaan Palestina ini, Komite I DPD RI akan membentuk Kaukus DPD RI untuk Kemerdekaan Penuh Palestina. Diharapkan langkah politik Komite I DPD RI ini dapat menjadi sinergitas yang penting dengan Kementerian Luar Negeri RI untuk membantu lepasnya Palestina dari penjajahan Israel.