Transformasi yang dilakukan oleh PT Pelindo Terminal Petikemas (SPTP) membuat pengguna jasanya bisa menghemat hingga 30%. Hal ini dirasakan oleh perusahaan pelayaran PT Salam Pasific Indonesia Lines (SPIL).
SPIL menyebut biaya operasional saat kapal bertambat di Terminal Peti Kemas (TPK) Jayapura-Papua mengalami penghematan hingga 30%. Branch Manager SPIL Cabang Jayapura, Slamet Sampurno mengungkapkan salah satu penghematan diperoleh dari biaya pendukung operasional seperti logistik dan BBM untuk mesin pembangkit kapal. Selain itu, biaya tambat yang tadinya dihitung 2-3 etmal kini hanya 0,5-1 etmal.
“Penghematan terjadi karena kegiatan bongkar muat peti kemas di TPK Jayapura semakin cepat lantaran transformasi yang dilakukan oleh PT Pelindo Terminal Petikemas (SPTP),” jelas Slamet dalam keterangan resmi, Senin (30/10/2023). Menurutnya, usai pengoperasian TPK Jayapura oleh PT Pelindo Terminal Petikemas, kegiatan bongkar muat semakin cepat. Sekarang rata-rata bongkar muat 500 boks peti kemas butuh waktu 11 jam, sedangkan sebelumnya butuh waktu hingga 30 jam.
Percepatan bongkar muat disebabkan oleh layanan TPK Jayapura yang lebih baik, salah satunya dengan penerapan operasional berbasis planning and control. Kegiatan bongkar muat dan penataan peti kemas di lapangan penumpukan telah terencana dengan baik, termasuk respon petugas saat ada kendala alat saat kegiatan bongkar muat berlangsung.
Selain itu, keberadaan Integrated Billing System (IBS) yang menjadikan layanan terminal dapat diakses secara daring juga sangat membantu para pengguna jasa. Dengan adanya IBS, Slamet dapat memantau produktivitas kegiatan bongkar muat yang sedang dilakukan di dalam terminal.
Direktur PT Serakoy Raya Ernest Montolalu menyebut layanan pengurusan dokumen dilakukan secara daring dan proses pengambilan barang yang semakin mudah, cepat, dan tersistem dengan baik. Hal tersebut dikarenakan adanya sistem IBS yang menampilkan informasi kepada pengguna jasa tentang jadwal kedatangan kapal dan informasi posisi barang.
Kepala PT Tanto Intim Line Cabang Sorong Slamet Riyanto juga mengakui layanan TPK Sorong semakin baik. Kunjungan kapal Tanto ke TPK Sorong meningkat menjadi 5 kapal per bulan dan kecepatan bongkar muat juga mengalami penghematan biaya operasional.
Direktur Utama PT Pelindo Terminal Petikemas M. Adji mengatakan pihaknya melakukan transformasi untuk meningkatkan layanan terminal peti kemas bagi pengguna jasa. Mereka juga fokus untuk melakukan standardisasi terminal peti kemas agar memiliki standar yang sama dalam melakukan kegiatan pelayanan operasional.
Pelindo Terminal Petikemas juga melakukan pemenuhan kebutuhan minimal atas fasilitas dan peralatan di terminal. Perbaikan dermaga, lapangan penumpukan, dan fasilitas lainnya dilakukan oleh perusahaan. Peralatan terminal juga dioptimalkan dengan memanfaatkan peralatan yang sudah tersedia.
“(DPU/DPU)”