Fraksi Partai Keadilan Sejahtera DPR RI bekerja sama dengan Justice and Democracy Forum (JDF) dan The Strategia Institute menginisiasi Seminar Internasional untuk mendukung kemerdekaan Palestina dengan tema “Sudah Saatnya Palestina Merdeka!” yang diselenggarakan secara online pada tanggal 31 Oktober 2023.
Seminar ini diikuti oleh lebih dari 1000 peserta dan memiliki narasumber seperti Jusuf Kalla, Mantan Wakil Presiden RI ke-10 dan ke-12 serta Ketua Umum Palang Merah Indonesia, Maren Mantovani, Aktivis dan Pakar HAM Internasional dari Italia, dan Profesor Hafidzi Mohd Noor, Aktivis Kemanusiaan MyCARE Malaysia. Acara ini dipandu oleh Wakil Ketua BKSAP DPR RI, Sukamta.
Acara yang disiarkan secara langsung melalui PKSTV dan PKSTVDPRRI ini dibuka secara resmi oleh Ketua Fraksi PKS DPR RI, Jazuli Juwaini. Dalam sambutannya, Jazuli Juwaini menyatakan bahwa acara ini merupakan bentuk solidaritas kemanusiaan global terhadap rakyat Palestina. Ia juga menyampaikan pesan bahwa penjajahan yang dilakukan oleh Israel tidak manusiawi dan harus dihentikan.
Jusuf Kalla, Wakil Presiden Forum Anggota Parlemen Muslim Dunia, mengatakan bahwa semua orang harus optimis bahwa kemerdekaan Palestina dapat terwujud sebagai solusi perdamaian yang utuh. Menurutnya, hal ini dapat dicapai melalui perundingan dan kekuatan kolektif negara-negara Islam dalam membantu menyelesaikan masalah ini.
Profesor Hafidzi M. Noor, Honorary Advisor MyCARE Malaysia, menyebut pengeboman Israel ke wilayah Gaza sebagai bom paling brutal dan parah yang menewaskan warga sipil tak bersenjata di Gaza. Ia menegaskan bahwa tindakan Israel merupakan pembantaian dan pembersihan etnis yang harus dihentikan oleh dunia internasional. Ia juga mengajak dunia untuk terus peduli dan memberikan bantuan kemanusiaan kepada Gaza.
Maren Mantovani, International Outreach Coordinator of the Stop the Wall Campaign and the Palestinian Land Defense Coalition, menyatakan bahwa pengeboman yang dilakukan oleh Israel bukan hanya sebagai bentuk balasan serangan dari Palestina, tetapi juga merupakan bagian dari rencana pendudukan yang telah direncanakan sejak lama. Ia meminta dunia internasional untuk tidak menormalisasi tindakan kejahatan kemanusiaan Israel melalui kampanye di media sosial dan penghentian kerjasama ekonomi dengan Israel.
Artikel ini ditutup dengan pertanyaan kepada pembaca mengenai reaksi mereka terhadap berita ini.