BeritaBerkala: Portal Informasi Harian hingga Bulanan
Berita  

Serangan Darat Israel di Gaza: Kabar Terbaru dan Eskalasi Kebrutalan

Hamas mengumumkan bahwa para pejuangnya terlibat dalam “pertempuran sengit” di Gaza pada Minggu (29/10/2023) setelah Israel meningkatkan intensitas operasi darat. Seruan untuk mengirimkan bantuan ke wilayah Palestina juga semakin meningkat setelah berminggu-minggu pengepungan dan pengeboman. Para pemimpin dunia dan pengunjuk rasa di seluruh dunia juga meminta gencatan senjata. Namun, Israel terus meningkatkan perang yang dipicu oleh serangan Hamas yang tidak pernah terjadi sebelumnya.

Menurut laporan AFP, militan Hamas menyerbu perbatasan Gaza pada 7 Oktober dan menewaskan 1.400 orang, sebagian besar warga sipil, dan menculik 239 lainnya. Sementara itu, serangan balasan Israel telah menewaskan lebih dari 8.000 orang, sebagian besar warga sipil dan setengah dari mereka adalah anak-anak. Situasi di wilayah Palestina semakin memburuk, dengan lebih dari separuh dari 2,4 juta penduduknya mengungsi dan ribuan bangunan hancur.

Hamas mengatakan bahwa pasukan mereka terlibat dalam pertempuran dengan pasukan Israel yang menyerang di barat laut Gaza. Sementara itu, tentara Israel mengatakan bahwa mereka telah memasuki tahap baru perang dengan serangan darat. Beberapa pemimpin dunia, seperti Presiden AS Joe Biden dan Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi, telah menyatakan dukungan dan komitmen untuk meningkatkan bantuan kemanusiaan.

Situasi di Gaza semakin mengerikan, dengan jumlah korban meningkat dan persediaan makanan, air, obat-obatan, dan tempat berlindung semakin berkurang. Masyarakat Bulan Sabit Merah Palestina melaporkan bahwa Israel telah melakukan pengeboman di sekitar rumah sakit di Gaza, yang menyebabkan kerusakan dan membahayakan warga sipil. Kepanikan dan ketakutan juga melanda warga Palestina, namun mereka sulit mengungsi karena semua area di Gaza dianggap berbahaya.

Di Israel, simpati meningkat terhadap keluarga yang memiliki orang terkasih yang diculik oleh Hamas dan berada dalam risiko tinggi. Hamas telah membebaskan empat sandera, namun mereka mengklaim bahwa hampir 50 sandera telah terbunuh oleh serangan Israel. Meskipun demikian, Israel terus melakukan serangan ke wilayah Gaza dan meningkatkan kehadiran pasukan daratnya. Ada kekhawatiran bahwa musuh-musuh Israel lainnya, seperti pasukan “poros perlawanan” sekutu Iran di Lebanon, Suriah, Irak, dan Yaman, juga dapat terlibat dalam konflik tersebut. Presiden Iran Ebrahim Raisi telah memperingatkan bahwa “kejahatan Israel telah melewati batas merah” dan mengancam untuk mengambil tindakan. Amerika Serikat juga telah memperingatkan musuh-musuh Israel untuk tidak ikut campur dalam konflik ini.

Perang di Gaza juga mempengaruhi Tepi Barat yang diduduki, dengan meningkatnya kekerasan dan jumlah korban di wilayah tersebut.

Exit mobile version