BeritaBerkala: Portal Informasi Harian hingga Bulanan
Berita  

Rusia Tertarik Menggarap Proyek Pembangkit Nuklir di Indonesia, Bukan Hanya AS

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengungkapkan bahwa beberapa perusahaan asing tertarik untuk membangun pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) di Indonesia. Perusahaan-perusahaan tersebut berasal dari Amerika Serikat (AS) dan Rusia.

Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM, Yudo Dwinanda Priaadi, mengatakan bahwa saat ini ada tiga perusahaan yang berminat untuk membangun PLTN di Indonesia. Selain perusahaan ThorCon Power Indonesia, perusahaan AS lainnya yang tertarik membangun PLTN di Indonesia adalah NuScale.

Selain kedua perusahaan AS tersebut, perusahaan Rusia bernama Rosatom juga berminat untuk membangun PLTN di Indonesia. Menurut Yudo, Rosatom telah lama berkomunikasi dan menawarkan proyek PLTN kepada Indonesia.

Lebih lanjut, Yudo menjelaskan bahwa NuScale berencana untuk mengembangkan PLTN skala kecil atau Small Modular Reactor (SMR). Teknologi SMR dianggap lebih aman untuk digunakan di wilayah dan pulau-pulau terpencil di Indonesia. Sementara itu, Rosatom akan mengembangkan pembangkit nuklir skala besar, seperti yang sedang dibangunnya di Bangladesh.

Sebelumnya, PT ThorCon Power Indonesia mengumumkan rencananya untuk membangun PLTN pertama di Indonesia yang diharapkan mulai beroperasi pada tahun 2030. Pada November 2024, mereka akan memulai pemotongan baja pertama di galangan kapal Korea Selatan. Unit PLTN tersebut diharapkan tiba di Indonesia pada tahun 2027 dan izin operasi dari Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten) diperkirakan akan didapatkan pada tahun 2029.

ThorCon juga mengungkapkan bahwa PLTN yang akan dibangun di Indonesia ini akan memiliki kapasitas sebesar 500 megawatt (MW).

Sumber: https://www.cnbcindonesia.com/news/20231025070643-4-354626/3-perusahaan-asing-berminat-garap-pltn-di-indonesia