BeritaBerkala: Portal Informasi Harian hingga Bulanan
Berita  

Fadli Zon Mendorong Percepatan I-EU CEPA, Memperkuat Kerja Sama Ekonomi dan Isu Strategis dengan Parlemen Eropa.

Fadli Zon Mendorong Percepatan I-EU CEPA, Memperkuat Kerja Sama Ekonomi dan Isu Strategis dengan Parlemen Eropa.

Sebagai refleksi hubungan bilateral yang semakin intensif dengan potensi kerja sama strategis di berbagai bidang, DPR RI dan Parlemen Uni Eropa mengadakan Pertemuan Antar-Parlemen Indonesia dan UE ke-12 (12th Indonesia-EU Inter-Parliamentary Meeting) di Gedung Parlemen Eropa, Strasbourg.

Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI, Dr. Fadli Zon, memimpin pertemuan tersebut bersama Daniel Caspary, Ketua Delegasi Parlemen Uni Eropa untuk Asia Tenggara dan ASEAN (DASE). Pertemuan ini dihadiri juga oleh Wakil Ketua BKSAP, Putu Supadma Rudana dan Gilang Dhielafararez, serta Anggota BKSAP Agustina Wilujeng Pramestuti. Parlemen Uni Eropa diwakili oleh sejumlah Anggota DASE lintas partai politik yang mewakili beberapa negara anggota termasuk Ketua Komisi Perdagangan Bern Lange dan Ketua Komisi Luar Negeri David McAllister.

Parlemen Eropa, yang saat ini mewakili lebih dari 448 juta orang dari 27 negara anggota, merupakan electoral demokratis terbesar kedua di dunia dan mitra strategis bagi DPR RI. Pertemuan ini membahas tiga topik utama yang menjadi perhatian kedua parlemen, yaitu: i) kerja sama perdagangan bilateral dan investasi; ii) isu-isu keamanan global dan regional; dan iii) kerja sama dalam transisi hijau dan perubahan iklim.

Fadli Zon mengapresiasi komitmen yang sebelumnya disuarakan Parlemen Eropa pada Sidang Umum AIPA ke-44 di Jakarta, Agustus 2023 lalu. Parlemen UE, yang merupakan simbol persatuan dan kolaborasi demokrasi, selalu menunjukkan komitmen untuk membangun hubungan yang lebih erat — tidak hanya dengan Indonesia, tetapi juga dengan parlemen negara-negara Asia Tenggara pada umumnya.

Dalam sambutannya, Daniel Caspary menyampaikan, “Hubungan UE dan Indonesia didasarkan pada nilai-nilai demokrasi, tata kelola pemerintahan yang baik, hak asasi manusia, promosi perdamaian, kemajuan ekonomi, serta multilateralisme dan integrasi regional.”

Fadli Zon juga meyakini pentingnya kedua parlemen untuk menegaskan kembali hubungan jangka panjang. Sebagai aktor penting di kawasan masing-masing, aksi kolektif kita akan sangat dibutuhkan untuk mengatasi tantangan global secara efektif.

Salah satu topik utama dalam dialog ini adalah proses negosiasi Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-UE (I-EU CEPA) yang sedang berlangsung. I-EU CEPA ini lebih dari sekedar perjanjian dagang, karena akan menjadi jembatan yang menghubungkan dua pasar utama kita dengan jumlah penduduk hampir 600 juta jiwa. Kedua parlemen sepakat untuk mempercepat penyelesaian perjanjian ini.

Pertemuan ini juga membahas tentang Peraturan Penegakan UE (EU Enforcement Regulation), terutama terkait dengan proses banding Indonesia dalam kebijakan hilirisasi yang sedang berlangsung di WTO. Menanggapi hal ini, Fadli Zon, yang juga Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, menyampaikan pentingnya menghormati prosedur hukum yang telah ditetapkan, dan kami berharap kedua parlemen bisa bekerja sama menuju penyelesaian melalui kerangka WTO yang sesuai.

Komitmen bersama terhadap transisi hijau dan perubahan iklim juga menjadi agenda penting yang dibahas. Kedua parlemen menyadari pentingnya pendekatan kolaboratif dalam melawan perubahan iklim dan memastikan transisi yang ramah lingkungan. “Kami mengapresiasi komitmen UE dalam mendukung transisi energi Indonesia melalui JETP, termasuk dukungan dari EU Investment Bank sebesar 1 miliar USD. Kami berharap komitmen ini dapat segera terimplementasi secara efektif.

Fadli Zon menekankan harapannya agar dialog yang terjalin dapat menjadi katalisator untuk solusi yang dapat ditindaklanjuti. Dalam hal perdagangan dan investasi, kedua parlemen akan membuat pernyataan bersama untuk mendukung percepatan kesepakatan. Kedua parlemen juga sepakat untuk melanjutkan diskusi, khususnya terkait isu-isu keamanan global dan regional, melalui pertemuan lanjutan dalam waktu dekat. Parlemen UE juga diundang untuk bekerja sama sebagai pengawas internasional pada pemilihan umum Indonesia pada awal tahun 2024 mendatang.