BeritaBerkala: Portal Informasi Harian hingga Bulanan
Berita  

Capres ini Unggulan, Sorotan Media Asing pada Pilpres RI

Jakarta, CNBC Indonesia – Bukan hanya media nasional yang berlomba-lomba untuk menyoroti tiga pasangan calon presiden atau wakil presiden yang akan bertarung di Pilpres 2024 mendatang, media asing juga ikut memperhatikan Pilpres RI. Disebutkan bahwa salah satu pasangan akan unggul dibandingkan yang lain.

Untuk diketahui, Pilpres RI diikuti oleh tiga calon, yaitu Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, Ganjar Pranowo-Mahfud MD, dan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

“Kandidat presiden Indonesia, Prabowo Subianto menduduki peringkat teratas dalam jajak pendapat keempat dalam kurun waktu seminggu pada hari Kamis,” tulis Reuters, seperti dikutip Sabtu (28/10/2023). Reuters sendiri memuat jajak pendapat yang dilakukan pada 16-20 Oktober terhadap 2.567 responden oleh Indikator Politik Indonesia. Prabowo menang tipis dengan perolehan 37% suara, dengan 34,8% mendukung Ganjar dan 22% mendukung Anies, di mana survei memiliki margin kesalahan sebesar 1,97%.

“Hasil tersebut mencerminkan sebagian besar jajak pendapat dalam beberapa bulan terakhir yang menunjukkan Ganjar dan Menteri Pertahanan Prabowo bersaing ketat, dengan Anies berada di posisi ketiga,” jelasnya. “Survei terbaru ini dilakukan setelah keputusan pengadilan yang banyak mengkritik kelayakan kandidat yang secara efektif memungkinkan Gibran Rakabuming Raka, putra Presiden Joko Widodo, untuk bergabung dengan Prabowo sebagai pasangannya,” tulis Reuters lagi.

Di sisi lain, media itu juga melakukan survei tentang dinasti. Hasilnya menunjukkan sangat “memprihatinkan”. “Hampir 76% dari responden yang disurvei mengatakan bahwa Jokowi tidak boleh memihak pada kandidat tertentu,” tulis media tersebut. “Indikator juga mengukur pendapat peserta mengenai dinasti dan menemukan bahwa hampir 48% responden memandangnya sebagai ‘sangat mengkhawatirkan’ atau ‘cukup mengkhawatirkan’. Lembaga jajak pendapat tersebut mengatakan bahwa masuknya Gibran berpotensi merugikan suara Prabowo,” tutupnya. (haa/haa)

Exit mobile version