BeritaBerkala: Portal Informasi Harian hingga Bulanan
Berita  

2 Negara Asia Berkontribusi dalam Penyediaan Senjata ke Hamas Melawan Israel

Kelompok pejuang Palestina, Hamas, sedang menjadi sorotan beberapa waktu belakangan ini. Pada tanggal 7 Oktober lalu, kelompok ini berhasil menembus perbatasan antara enklave Palestina, Gaza, dan Israel, kemudian melakukan serangan ke wilayah Israel.

Militer Israel mengklaim bahwa Hamas mendapatkan dukungan senjata dari negara lain. Salah seorang pejabat Tel Aviv menyebutkan bahwa sebagian senjata yang digunakan oleh Hamas dalam serangan 7 Oktober diproduksi di Iran atau Korea Utara.

Hasil analisa menunjukkan bahwa sejumlah persenjataan termasuk mortir buatan Iran dan RPG dari Korea Utara. Seorang pejabat militer Israel mengatakan bahwa sekitar 5-10% senjata tersebut diproduksi di Iran dan 10% lainnya diproduksi di Korea Utara. Sisanya diproduksi di Jalur Gaza.

Hamas diduga mengandalkan jaringan penyelundupan yang luas untuk membawa senjata ke Jalur Gaza yang terkepung. Mereka juga memproduksi amunisi sendiri, termasuk roket yang sering kali ditembakkan ke kota-kota Israel.

Iran dan Korea Utara memiliki kedekatan dengan Hamas. Iran bahkan mengancam Israel dengan invasi darat jika terjadi. Korea Utara secara terang-terangan menyebut Israel melakukan kejahatan perang dengan dukungan Amerika Serikat.

Serangan Hamas pada tanggal 7 Oktober, yang merupakan serangan terburuk dalam sejarah Israel, menyebabkan kerumunan orang bersenjata masuk ke Israel dari Gaza. Serangan tersebut menewaskan lebih dari 1.400 orang, sebagian besar adalah warga sipil, dan menculik 224 orang lainnya.

Hamas mengklaim serangan ini sebagai pembalasan terhadap penyerbuan Israel ke Masjidil Aqsa dan kekerasan yang dilakukan terhadap warga Palestina untuk membangun pemukiman Yahudi. Israel membalas dengan serangan udara yang mengakibatkan kematian lebih dari 7.000 orang, sebagian besar adalah warga sipil.

(Artikel ini merupakan terjemahan artikel asli dalam bahasa Indonesia)