Jakarta, CNBC Indonesia – Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) merekomendasikan agar program makan bergizi gratis diprioritaskan untuk anak usia Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan prasekolah. Masa PAUD dinilai menjadi periode emas untuk tumbuh kembang anak.
“Kalau kami akan sangat menimbang dan merekomendasikan, misalnya dimulai pendidikan anak usia dini atau kelompok umur 4 atau 6 tahun prasekolah itu,” kata Deputi Bidang Pembangunan Manusia, Masyarakat, dan Kebudayaan Bappenas Amich Alhumami dalam program Squawk Box CNBC Indonesia, Jumat, (26/7/2024).
Amich mengatakan prioritas tersebut dapat dilakukan saat tahap awal pelaksanaan program makan bergizi gratis pada 2025. Sebagaimana diketahui, pada tahap awal ini pemerintah hanya menganggarkan dana sebesar Rp 71 triliun di APBN untuk makan bergizi gratis.
Menurutnya, pemberian makan bergizi pada fase prasekolah amat penting untuk mempersiapkan anak memasuki jenjang pendidikan formal. Apabila, gizi anak cukup di masa ini, maka mereka akan lebih mudah untuk melanjutkan ke jenjang berikutnya, seperti SD, SMP dan SMA.
“PAUD dan juga pendidikan dasar itu periode yang sangat penting, yang sangat kritikal untuk menyiapkan supaya tumbuh kembang anak makin bagus, kecerdasan kognitifnya terasah, kecakapan intelektualnya itu akan makin tumbuh,” katanya.
Amich menuturkan pemberian makan bergizi kepada anak usia PAUD juga bisa dipadukan dengan ibu hamil. Dia mengatakan kecukupan gizi pada masa kandungan sama pentingnya dengan kecukupan gizi masa PAUD.
“Periode ini adalah masa emas tumbuh kembang anak,” kata dia.
Makan bergizi gratis merupakan program unggulan pasangan Prabowo-Gibran yang telah disampaikan sejak masa kampanye. Program ini rencananya akan dilakukan secara bertahap dengan target akhir akan menyasar seluruh siswa, termasuk ibu hamil di seluruh Indonesia.
Pada 2025, pemerintah sudah menyiapkan anggaran sebanyak Rp 71 triliun untuk melaksanakan program ini. Tim sinkronisasi Prabowo-Gibran saat ini sedang melaksanakan uji coba di sejumlah wilayah, salah satunya untuk menentukan besaran anggaran per anak yang dibutuhkan dalam pelaksanaan program ini.
(haa/haa)