KABARDPR.COM – Lembaga Kajian Pemilu Indonesia (LKPI) telah melakukan survei mulai tanggal 10-20 Juli untuk mengukur preferensi masyarakat terhadap tingkat elektabilitas para bakal calon pada Pilkada Jepara, Jawa Tengah yang akan dilaksanakan pada 27 November mendatang.
Hasil survei menunjukkan bahwa Jadug Trimulyo memiliki peluang besar untuk memenangkan pilkada Jepara sebagai wakil bupati, terlepas dari siapa pun calon bupatinya.
Tingkat elektabilitas yang tinggi dari mantan Bupati Jepara, Dian Kristiandi, berhubungan erat dengan tingkat persetujuan kepemimpinannya di Kabupaten Jepara yang tergolong tinggi. Tingkat kepuasan mencapai 73,9%, tidak puas 17,4%, dan anggap biasa 8,7%.
“Dengan demikian, mantan Bupati Jepara Dian Kristiandi berpotensi besar untuk menang jika berpasangan dengan Jadug Trimulyo. Hal ini juga sesuai dengan beberapa simulasi komposisi berpasangan,” kata Direktur Eksekutif LKPI, Togu Lubis.
Pada simulasi tiga pasangan calon dengan komposisi tertentu, diketahui bahwa Dian Kristiandi – Jadug Trimulyo memperoleh tingkat elektabilitas sebesar 38,3%, Witiarso Utomo – Ibnu Hajar sebesar 26,7%, dan Nuruddin Amin – Arizal Wahyu Hidayat sebesar 9,6%.
Dalam simulasi head to head calon bupati-calon wakil bupati, terlihat bahwa elektabilitas antara Witiarso Utomo – Jadug Trimulyo (40,8%) lebih tinggi daripada Dian Kristiandi – Nuruddin Amin (39,8%).
Terkait dengan popularitas dan akseptabilitas, Dian Kristiandi mendapatkan tingkat tertinggi yaitu 85% dan 80%. Disusul oleh Witiarso Utomo, Edy Supriyanta, Nuruddin Amin, Hindun Anisah, dan terakhir Jadug Trimulyo.
Jumlah sampel dalam survei ini sebanyak 1200 responden yang tersebar di seluruh desa/kelurahan di Kabupaten Jepara. Metode penelitian dilakukan dengan wawancara tatap muka dari tanggal 10-20 Juli 2024, dengan margin of error 2,83% dan tingkat kepercayaan 95%.
Menurut pengamat politik dan sosial UIN Jakarta, Rikal Dikr, dukungan tinggi untuk Jadug Trimulyo didasari oleh representasinya sebagai generasi milenial yang sukses di dunia bisnis dan matang dalam politik.
Jadug pernah aktif di BEM Universitas Diponegoro dan memiliki pengaruh di kalangan pemuda Nahdliyin di Jepara.