Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Azwar Anas mengungkapkan manfaat dari INA Digital. Dari efisiensi pengembangan digital hingga penghematan sumber daya teknis nasional.
Pada acara peresmian Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) Summit 2024 dan Peluncuran GovTech Indonesia di Istana Negara, Presiden Joko Widodo menyebutkan bahwa anggaran pembuatan aplikasi di instansi pemerintah mencapai Rp 6,2 triliun. Namun, saat ini 27 ribu layanan publik yang dioperasikan tidak terintegrasi dan kemungkinan akan dihentikan.
Azwar Anas menyatakan bahwa penghematan yang dihasilkan akan besar, dengan pelayanan publik yang lebih cepat, mudah, murah, dan transparan. Dari aplikasi ini juga dapat menghemat 30% sumber daya teknis nasional.
INA Digital tidak hanya sebagai platform atau aplikasi baru, melainkan sebagai sebuah portal dan sistem yang menginteroperabilitaskan aplikasi. Presiden Joko Widodo telah memberikan arahan agar tidak ada aplikasi baru di kementerian, lembaga, atau pemerintah daerah, namun akses masyarakat tetap dapat dilakukan melalui super aplikasi yang menjadi portal untuk seluruh layanan.
Portal nasional akan menjadi super aplikasinya, namun yang terpenting adalah peluncuran INA Digital terlebih dahulu, karena ini akan menjadi badan yang menginteroperabilitaskan layanan. INA Digital bukanlah platform baru atau aplikasi baru.